(VIVAnews/Muhamad Solihin)
Peristiwa itu bermula saat terjadi keributan dengan tetangga korban yang terjadi pada Minggu 30 Desember sekitar pukul 05.00. Keributan tersebut sebelumnya sudah ditengahi pengurus RT dan RW setempat. "Tetapi tetangganya itu telepon saudaranya yang katanya anggota TNI untuk meminta bantuan," ujar kerabat korban, Citra Rizal Lesmana di RS Hermina.
Usai menyelesaikan perselisihan di kalangan RT dan RW, beberapa jam setelahnya anggota Buru Sergap Polsek Kalideres mendatangi rumah korban dan membawanya ke Polsek. Tampaknya, kata Citra, tetangga korban tidak puas dengan hasil musyawarah tersebut dan melapor ke polisi.
"Saya diminta almarhum untuk mendampingi ke Polsek. Sampai Polsek, korban langsung dimasukkan dalam ruangan," ujar Citra.
Di ruangan tersebut korban bersama dengan tetangganya diperiksa, tetapi setelah itu hanya tetangga saja yang keluar ruangan, korban tetap berada di dalam.
Ketika berada di ruangan itu, dia mendengar korban debat dengan anggota polisi. Tiba-tiba dari dalam ada yang teriak dan kemudian korban jatuh, pingsan. "Saya akhirnya masuk dan menemukan ada beberapa luka di wajah korban, seperti benjolan besar di kening dan bibir pecah. Di perjalanan korban masih bernapas, tapi setelah sampai rumah sakit korban meninggal," katanya.
Pantauan di Rumah Sakit Hermina, tampak beberapa anggota keluarga korban dan anggota polisi sudah berkumpul. Namun, sampai berita ini diturunkan pihak kepolisian belum angkat bicara.
Informasi yang dihimpun, dalam ruangan, korban diinterogasi oleh anggota Buser Polsek Kalideres, yakni Briptu IT. Saat ini jenazah korban akan dibawa ke Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo, Jakarta Pusat, untuk diautopsi.
Usai menyelesaikan perselisihan di kalangan RT dan RW, beberapa jam setelahnya anggota Buru Sergap Polsek Kalideres mendatangi rumah korban dan membawanya ke Polsek. Tampaknya, kata Citra, tetangga korban tidak puas dengan hasil musyawarah tersebut dan melapor ke polisi.
"Saya diminta almarhum untuk mendampingi ke Polsek. Sampai Polsek, korban langsung dimasukkan dalam ruangan," ujar Citra.
Di ruangan tersebut korban bersama dengan tetangganya diperiksa, tetapi setelah itu hanya tetangga saja yang keluar ruangan, korban tetap berada di dalam.
Ketika berada di ruangan itu, dia mendengar korban debat dengan anggota polisi. Tiba-tiba dari dalam ada yang teriak dan kemudian korban jatuh, pingsan. "Saya akhirnya masuk dan menemukan ada beberapa luka di wajah korban, seperti benjolan besar di kening dan bibir pecah. Di perjalanan korban masih bernapas, tapi setelah sampai rumah sakit korban meninggal," katanya.
Pantauan di Rumah Sakit Hermina, tampak beberapa anggota keluarga korban dan anggota polisi sudah berkumpul. Namun, sampai berita ini diturunkan pihak kepolisian belum angkat bicara.
Informasi yang dihimpun, dalam ruangan, korban diinterogasi oleh anggota Buser Polsek Kalideres, yakni Briptu IT. Saat ini jenazah korban akan dibawa ke Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo, Jakarta Pusat, untuk diautopsi.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar