AFPPerompak Somalia
Salah seorang bajak laut kawakan Somalia, Mohamed Abdi Hassan, mengumumkan pensiun dan ke luar dari kelompoknya.
Pria yang dikenal dengan nama panggilan "Mulut Besar" ini juga menyarankan agar langkahnya diikuti para perompak lain.
"Setelah menjadi pembajak laut selama delapan tahun, saya memutuskan untuk mundur dan mulai hari ini, saya tidak akan terlibat dalam kegiatan kelompok ini," tuturnya kepada para wartawan di ibu kota Somalia, Mogadishu, Kamis (10/1/2013).
Dia juga meminta agar Pemerintah Somalia memberi pelatihan kepada pembajak laut agar bisa mendapat penghasilan yang layak untuk menopang kehidupan mereka.
Bagaimanapun dia tidak menjelaskan alasan pengunduran dirinya.
Laporan yang dikeluarkan Kelompok Pengamat PBB untuk Somalia dan Eritrea tahun lalu menyebutkan dia sebagai pemimpin bajak laut yang paling tersohor dan berpengaruh.
Pembajakan berkurang
Kelompok bajak laut Mohamed Abdi Hassan diduga terlibat dalam penyanderaan tahun 2008 atas MV Faina, kapal Ukraina yang membawa 33 tank zaman Uni Soviet yang sudah diperbaiki.
MV Faina dibebaskan sekitar empat bulan kemudian dengan uang tebusan yang diperkirakan mencapai 3 juta dollar AS.
Selain itu, Hassan juga disebut berada di belakangan penyanderaan kapal minyak besar milik Arab Saudi, Sirius Star, yang ditebus dengan bayaran beberapa juta dollar.
Serangan bajak laut di lepas pantai Somalia belakangan ini menurun dengan jumlah paling sedikit dalam waktu tiga tahun belakangan.
Salah satu penyebab turunnya aksi bajak laut itu adalah peningkatan patroli laut internasional di kawasan Teluk Aden dan Samudra Hindia.
Beberapa kapal juga mengamankan diri dengan membawa aparat keamanan di dalam kapal, sementara bajak laut yang tertangkap diganjar hukuman berat
s
.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar