Featured Video

Selasa, 21 Mei 2013

Gubernur Papua: Jika Ada yang Hidup di Terowongan, Itu Mukjizat






Gubernur Papua, Lukas Enembe mengakui longsor di PT Freeport merupakan kejadian luar biasa dalam sejarah. Ke depan, Pemerintah Provinsi Papua meminta PT Freeport lebih mengutamakan keselamatan karyawan.

"Saya lihat kondisi terowongan itu, kalau ada yang hidup itu mukjizat. Ada 23 orang yang masih terjebak di dalam. Ini dalam sejarah di Indonesia baru terjadi insiden dengan korban yang cukup besar," kata Lukas usai rapat koordinasi tertutup di Kemenkopolhukam, Jakarta, Senin, 20 Mei 2013. 

Menurut Lukas, tiga hari lalu pihaknya sudah mengunjungi langsung lokasi kejadian. Meski PT Freeport telah menurunkan tenaga ahlinya, karena penimbunan yang terjadi cukup parah, maka evakuasi harus dilakukan secara manual.

"Sampai hari ini Freeport sudah menurunkan tenaga ahlinya. Namun penimbunan yang terjadi hampir 500 ton, sehingga harus dilakukan dengan manual. Tapi Freeport sudah melakukan juga pengeboran ke dalam untuk air dan oksigen," ungkap dia.

Ia juga memastikan PT Freeport akan membayar santunan korban tragedi terowongan longsor di Tembagapura, Papua, 14 Mei 2013 lalu. Santunan kepada korban meninggal dan korban selamat seluruhnya akan ditanggung oleh PT Freeport.

"Itu urusan Freeport. Seluruhnya ditangani dari Freeport. Mereka sudah punya standar pemberian santuan. Santunan tidak ditanggung Pemprov," ungkapnya. 

s

Tidak ada komentar:

Posting Komentar