Featured Video

Jumat, 30 Agustus 2013

Bayi Siswi SMA Tergantung di Kamar Mandi-Payakumbuh

USAI DILAHIRKAN DIMASUKKAN KE KRESEK — (Muhammad Bayu Vesky, Wartawan Muda) — Seorang siswi SMA di Payakumbuh, sebut saja bernama Syahdu (17), melahirkan bayi laki-laki seberat 2,2 kilogram, Rabu (28/8). Janin yang dia kandung selama sembilan bulan itu, lahir dalam kamar mandi tanpa bantuan bidan atau tim medis.


Diagnosa dokter dari RSUD Adnan WD Payakumbuh, bayi lahir dengan normal. Namun, ada kendala dalam pemotongan tali pusar. Malang, 30 menit setelah dilahirkan, bayi tersebut meninggal dunia dengan cara tidak wajar.
“Ada dua tanda luka dan memar di bagian leher korban,” kata Herijon, Dirut RSUD Adnan WD Payakumbuh.
Herijon menyebutkan, bekas tanda luka itu memiliki dua ukuran berbeda. “Di leher sebelah kanan korban, terdapat bekas luka sepanjang 2×1 centimeter. Sementara, di leher sebelah kirinya, ada bekas luka 0,5×1 centimeter,” sambung Herijon didampingi Direktur Bidang Pelayanan dan Penunjang, Elistha Yosepha tadi malam.
Bayi malang itu, pertama kali ditemukan Rosa, kakak perempuan Syahdu. Menurut Rosa yang ditanya penyidik Satreskrim Polres Payakumbuh, bayi itu dia temukan dalam kondisi tergantung di kamar mandi.
“Awalnya saya hendak buang air kecil. Tapi karena melihat ada kantong plastik, lalu saya buka ikatnya,” cerita Rosa.
Nah, saat membuka ikatan plastik asoi warna hitam itu, alangkah terkejutnya Rosa melihat bayi laki-laki di dalamnya. Selanjutnya, Rosa memberitahu kejadian ini kepada kedua orang tua dan familinya.
Dari sinilah terungkap, jika bayi tersebut dilahirkan Syahdu, adik kandung Rosa yang tercatat sebagai siswi sebuah SMA di Payakumbuh.
Kapolres Payakumbuh melalui Kasatreskrim AKP Jefrizal Jahrun menduga, bayi itu setelah dilahirkan dan meninggal dunia, sengaja dimasukan ke dalam kantong plastik oleh ibunya. “Saat itu, ibu bayi masuk ke kamarnya,” aku Jefrizal.
Peristiwa siswi SMA melahirkan bayi inipun menyebar ke penjuru Payakumbuh. Tidak kurang 30 menit pasca kejadian, pihak keluarga langsung membawa bayi malang itu dan ibunya ke RSUD Adnan WD. “Bayi ini, diduga meninggal setelah dilahirkan,” ujar Herijon.
Berbeda dengan bayi yang dilahirkannya, Syahdu, siswi berparas cantik tersebut masih menjalani perawatan intensif tim medis RSUD Adnan WD. “Ibu bayi ini, kondisi fisiknya masih lemah. Untuk itu, perlu perawatan. Kita akan tangani seserius mungkin,” demikian Herijon melalui Elistha Yosepha kepada sejumlah wartawan.
Jefrizal Jahrun mengaku akan mendalami kasus penemuan mayat bayi yang diduga dilahirkan siswi SMA tersebut.
Dia belum berani memastikan, apakah bayi yang meninggal dengan tanda-tanda luka di bagian leher tersebut sengaja dibunuh atau sebaliknya. “Kita dalami dulu,” kata dia.
Dia menyebutkan, akan menunggu hasil visum, sebelum memastikan lebih detail penyebab kematian bayi.
“Secara fisik, memang ada tanda luka di leher bayi. Namun, hasil visum belum keluar. Yang jelas, kasus ini akan kita ungkap sesegera mungkin. Keterangan orang tua bayi belum dapat kita tarik, karena kondisinya masih dirawat,” kata Jefrizal Jahrun.
Sejumlah tetangga korban yang meminta namanya tidak dituliskan menduga, Syahdu hamil setelah berhubungan intim dengan teman pria satu sekolah dengannya. Guna menutup kehamilannya tersebut, setiap hari Syahdu diduga memakai korset di bahagian perutnya. Pihak keluarga korban belum mau bercerita banyak atas kasus ini. 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar