Featured Video

Rabu, 06 November 2013

Es Tebu tak Dibayar Rombongan Ical

Kunjungan Ketua Umum Partai Golongan Karya (Golkar) Aburizal Bakrie (Ical) ke Jambi, Senin (4/11), meninggalkan kesan yang tak enak. Es tebu yang habis diminum tidak dibayar mereka.
Ical ke Jambi untuk menghadiri pelantikan Sy Fasha dan Abdullah Sani sebagai Walikota dan Wakil Walikota Jambi. Sehabis acara, Ical dan rombongan mencari makan.

Selesai santap di Rumah Makan Munir, bakal calon presiden usungan Partai Golkar itu juga mencoba minuman es tebu yang dijual pedagang kaki lima (PKL) bernama Acit. Gerobak es tebu terdapat tepat di depan rumah makan.
Namun, ketika makan bersama selesai, tidak ada yang membayar es tebu. “Padahal, yang pesan es tebu sangat banyak. Ada seratusan gelas,” ujar Acit yang diwartakan KCM.
Pasalnya, puluhan tukang ojek dan penyapu jalanan juga ikut makan bareng rombongan tersebut.
Acit langsung menuju ke seorang pria yang menggunakan baju Golkar. Ia menagih uang pembayaran es tebu kepada pria tersebut. Namun, pria itu justru meminta Acit pergi karena ia bukan panitia.
Setelahnya, Acit langsung menuju seorang caleg DPR dari Partai Golkar bernama Pinto untuk menagih pembayaran. Namun, Pinto hanya mengeluarkan uang Rp50 ribu dari kantongnya.
Kontan Acit meradang dan menolak pemberian uang oleh caleg tersebut. Pasalnya, nilai uang itu tak sebanding dengan harga total es tebu yang diminum Ical beserta rombongan.
“Pesannya 90 gelas. Masa dibayar Rp 50 ribu. Ya, tidak sesuai. Jadi saya tolak,” kata Acit. Seharusnya, kata Acit, bayaran 90 gelas es tebu adalah Rp360 ribu.
Setelah lelah “dipingpong”, Acit kala itu akhirnya menyerah. “Sudahlah. Mudah-mudahan saja dibayar,” ujarnya.
Naik angkot
Aburizal Bakrie menyatakan, pedagang pasar tradisional harus diberi perlindungan agar tetap eksis dan semakin maju. ARB juga mengatakan para pedagang pasar harus disejahterakan, karena sumbangsih mereka untuk perekonomian sangat besar.
Hal itu diungkapkan ARB setelah berbelanja dan berkeliling sambil berdialog di Pasar Talang Banjar, Jambi. “Saya berdialog dengan para pedagang. Pendapatannya cukup baik. Ada yang anaknya kuliah di Yogyakarta,” kata ARB, Selasa (5/11).
ARB mengatakan para pedagang pasar harus tetap dibantu agar tidak tetap bersemangat dan pasar tidak sepi peminat. Misalnya pasarnya ditata agar lebih rapi dan bersih.
Senada dengan ARB, Walikota Jambi Syarif Fasha mengatakan, pemerintah setempat akan menata pasar agar menjadi lebih baik. “Rencananya akan kami tata tahun depan,” ujarnya.
Dalam perjalanan menuju Pasar Talang Banjar, ARB memilih menggunakan kendaraan umum angkutan kota atau angkot. ARB naik di bagian depan angkot, di sebelah sopir.
Selama perjalanan ARB banyak disapa oleh masyarakat. Penggunaan angkot juga dimaksudkan untuk merasakan moda transportasi andalan masyarakat Jambi tersebut.
Sampai di Pasar Talang Banjar, ARB menemui para pedagang untuk menanyakan harga Sembako dan berbagai persoalan di Pasar Talang Banjar. Pedagang dan pembeli saling berebutan ingin bersalaman dengan ARB. Tidak sedikit juga yang minta foto bersama.
Diwartakan viva.co.id, ARB memborong dagangan setiap pedagang yang dihampirinya. Mulai dari cabe, bawang putih, sayur-sayuran hingga ikan teri diborong ARB.
Usai memborong dagangan, ARB mampir ke warung kopi masih di kawasan Pasar Talang Banjar. (*)
s

Tidak ada komentar:

Posting Komentar