Featured Video

Selasa, 14 Juni 2011

Nakajima Terkesan dengan Lembah Harau KOMPAS.COM


Tour de Singkarak
Nakajima Terkesan dengan Lembah Harau
Ni Luh Made Pertiwi F | I Made Asdhiana | Kamis, 9 Juni 2011 | 17:59 WIB

|
Share:
KOMPAS IMAGES/RODERICK ADRIAN MOZESPeserta balap sepeda Tour de Singkarak 2011 melintasi tebing Lembah Harau saat menjalani etape keempat, dari Bukittinggi menuju Lembah Harau, Sumatera Barat, Kamis (9/6/2011). Etape sepanjang 59 Kilometer ini mengambil rute Payakumbuh, Kabupaten Limapuluh Kota dan finish di Lembah Harau. Etape keempat dimenangkan oleh pebalap sepeda dari Aisan Racing Team-Jepang, Yasuharu Nakajima, dengan waktu 1 jam 10 menit 25 detik.
SARILAMAK, KOMPAS.com - Megahnya Lembah Harau menyambut para atlet saat menyelesaikan Etape 4 Bukittinggi-Lembah Harau pada ajang balap sepeda internasional Tour de Singkarak (TdS) 2011, Kamis (9/6/2011). Titik start berada di Jam Gadang, Kota Bukittingi. Sementara titik finish berada di Lembah Harau, Kabupaten Limapuluh Kota.

Saya ingin kemari lagi. Apalagi saya menang hari ini di sini.
-- Yasuharu Nakajima
"Di bawah awalnya ada sawah-sawah, lalu sedikit lagi menuju finish tiba-tiba ada pemandangan indah begini. Saya sangat kaget, ada lembah-lembah seperti ini," kata Yasuharu Nakajima katanya kepada Kompas.com usai Etape 4, di Lembah Harau.
Nakajima yang berasal dari Aisan Racing Team, Jepang, menjadi juara satu Etape 4. Sementara posisi kedua ditempati Abbas Tanha Saeidi dari Azad University Team, Iran dan juara ketiga adalah King Lok Cheung dari Hong Kong Team, Hong Kong.
Bagi Nakajima, baru kali ini ia menginjakkan kaki di Indonesia. Ia mengaku sangat terkesan dengan Lembah Harau.
"Saya ingin kemari lagi. Apalagi saya menang hari ini di sini. Jadi kesannya dengan tempat ini lebih baik lagi, ada kenangan," ungkapnya.
Hal senada juga diungkap Kim Suckling, team manager dari Eddy Holland Bicycle Services, Australia. "Benar-benar menakjubkan. Saya belum pernah melihat yang seperti ini sebelumnya. Di Australia tidak ada yang seperti ini," katanya.
TdS 2011 menjadi kali pertama bagi Kabupaten Limapuluh Kota untuk masuk dalam rute etape TdS.
"Baru pertama kali etape TdS, finishnya di Lembah Harau. Semoga tahun depan di Lembah Harau lagi. Sengaja finishnya di sini karena memang untuk mempromosikan ini ke luar," kata Bupati Limapuluh Kota, Alis Marajo.
Alis menambahkan beberapa obyek wisata di kabupatennya antara lain Bungsu Resort dan Gunung Tembus.
"Di Bungsu Resort tempat paralayang terbaik di Sumbar saat ini. Kita akan tingkatkan infrastrukturnya. Jalan sudah ada tapi belum diaspal," katanya.
Menurut para ahli, Gunung Tembus terkait erat dengan dengan kedatangan sejarawan asal China. "Beberapa orang bilang dia pernah berkunjung ke sana pada tahun 430 Masehi saat akan ke Kerajaan Sriwijaya," katanya.
Pada Etape 4, Kota Payakumbuh dilewati para pembalap sepeda. Para penduduk tampak memadati tepi jalan yang dilalui atlet. Sekolah-sekolah pun diliburkan agar para murid bisa ikut menyambut mereka.
"Crowd disini luar biasa.Walaupun atlet berkonsentrasi pada jalanan, tapi mereka pasti dengar teriakan penonton. Itu mampu membuat semangat mereka makin meningkat," kata Kim. Beberapa tim dan panitia menginap di Payakumbuh karena pada Etape 5 besok, titik start berada di Payakumbuh.
"Hari ini memang etape pendek tapi kesulitannya tinggi karena jalanan kecil," kata Wakil Walikota Kota Payakumbuh, Syamsul Bahri.
Ia menuturkan beberapa obyek wisata di Payakumbuh antara lain Ngalau Indah, Ampangan, dan Jembatan Ratapan Ibu. "Disebut Ratapan Ibu karena ini lokasi sejarah. Dulu ada perjuangan melawan Belanda di situ. Banyak korban berjatuhan," katanya.
TdS berlangsung 6-12 Juni 2011 yang menggabungkan olahraga dan pariwisata. TdS 2011 melombakan 7 etape dengan jarak total 739,3 km. Rute yang dilewati penuh dengan obyek wisata khas masing-masing daerah. Selain itu, budaya dan kuliner Sumatera Barat juga diperkenalkan kepada peserta TdS.
Kabupaten dan kota yang terlibat antara lain Pemkot Padang, Kota Pariaman, Kabupaten Padang Pariaman, Kabupaten Agam, Kota Bukittinggi, Kota Sawahlunto, Kabupaten Solok, Kota Solok, Kota Payakumbuh, Kota Padang Panjang, Kabupaten Tanah Datar, dan Kabupaten Limapuluh Kota.
Ajang ini sudah menjadi agenda resmi tahunan Organisasi Balap Sepeda Dunia (Union Cycliste Internationale) bekerjasama dengan Pengurus Besar Ikatan Sport Sepeda Indonesia (PB ISSI), pemerintah daerah, dan Kementerian Kebudayaan dan Pariwisata.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar