Featured Video

Rabu, 26 Oktober 2011

48.388 MURID SD DI SUMBAR TERIMA BEASISWA MISKIN


PADANG, HALUAN — Se­banyak 48.388 murid Sekolah Dasar (SD) di Sumbar menerima Beasiswa Miskin (BSM-SD) tahun 2011 dengan nilai total Rp17,419 miliar. Beasiswa dari dana dekon Anggaran Penda­patan dan Belanja Negara (APBN) tersebut sudah disa­lurkan ke kabupaten/kota mela­lui seluruh kantor Pos di masing-masing kecamatan.

Menurut rencana, Sumbar mendapat tambahan kuota lagi untuk 34.541 siswa melalui dana APBN Perubahan dengan nilai Rp12,434 miliar. APBN-P tersebut akan dicairkan jelang akhir tahun ini.
“Untuk BSM pertama atau melalui dana dekons sudah kami salurkan September lalu, dan sudah sampai ke tangah siswa, dan mungkin juga sedang proses pengambilan melalui kantor-kantor pos. Sekarang kami menunggu laporan realisasi dari seluruh kabupaten/kota dan juga dari kantor pos,” kata Kepala Bidang TK/SD Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga (Dikpora) Sumbar, Bustavi­dia didampingi Penanggungjawab Kegiatan SD, Wirman kepada Haluan di ruang kerjanya, Selasa (25/10).
BSM SD tersebut diserahkan dalam bentuk uang tunai dengan besaran masing-masing siswa Rp360 ribu per tahun, atau sebesar Rp1000 per hari. Siswa penerima beasiswa miskin tersebut bisa mengambil langsung dana itu ke kantor Pos terdekat. Sedangkan bagi siswa yang tidak bisa mengambil ke kantor pos, bisa diwakilkan kuasa kepada kepala sekolah masing-masing.
“Kuasa pengambilan kepada kepala sekolah ini hanya bisa diberikan oleh orang tua siswa, bukan kuasa dari siswa. Ini sudah kami wanti-wanti kepada sekolah dan kantor pos sebagai kuasa pembayaran beasiswa ini. Hal ini perlu kami tegaskan untuk mengin­dari hal-hal yang tidak diinginkan, sehingga beasiswa ini betul-betul sampai ke tangan siswa,” katanya.
Penyaluran BSM tersebut untuk membantu ekonomi siswa dalam menyukseskan pendidikan di SD, sehingga mereka bisa melanjutkan ke tingkat SLTP. Dengan nilai besaran Rp360 ribu tersebut diharap­kan bisa membantu untuk memenuhi kebutuhan belajar siswa.
“SD ini merupakan langkah awal untuk menyukseskan pendidikan masyarakat. Jika di SD terputus, otomatis, dia tidak bisa melanjutkan pendidikan formal ke jenjang beri­kutnya. Makanya, pemerintah cukup perhatian untuk menyukseskan pendidikan SD ini. Kita berharap tambahan dana dari APBN-P ini juga teralisasi,” katanya lagi.
Penanggungjawab Kegiatan SD, Wirman menambahkan, data sekitar 34 ribu tambahan tersebut terdiri dari tiga kelompok format penyalu­ran. Format A yaitu untuk BSM Reguler diberikan kepada 31.666 siswa miskin yang tersebar di seluruh daerah. Sedangkan Format B dan C meru­pakan BSM Khusus yang diberikan khusus untuk daerah terpencil.
“Hanya tiga daerah yang mene­rima BSM Format B dan C ini yaitu Pesisir Selatan dengan kuota 8.829 siswa, Solok Selatan dengan kuota  4.259 siswa serta Pasaman Barat dengan kuota 7.146 siswa.  Jumlah beasiswa yang mereka terima sama yaitu Rp360 ribu. Namun untuk beasiswa tambahan ini diberikan kepada siswa miskin yang tidak tertampung pada beasiswa dari dana dekon sebelum­nya. Artinya, tidak boleh dobel penerima beasiswa ini, baik dengan dana dekon pertama atau­pun pada Format A, Format B dan Format C,” tegasnya. (h/vid)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar