Featured Video

Senin, 24 Oktober 2011

Balon Walikota Dijemput ke Jakarta

MUHAMMAD BAYU VESKY

PAYAKUMBUH-Pesta Pemi lihan Kepala Daerah Kota Payakumbuh, semakin seru. Kendati dihelat pada 2012 mendatang, namun pang gung politik ranah galamai tiba-tiba goncang. Puluhan orang niniak mamak dari delapan nagari di kota setem pat, sengaja menjemput anak dan keponakannya, Sukri Bey, Kepala BPKD Pemprov DKI Jakarta sepanjang Kamis hingga Minggu (23/10).

PESTA PILKADA SEMAKIN SERU
Ikut pula ke Jakarta, se jumlah bundo kanduang, cadiak pandai, alim ulama serta parik paga nagarinya. 25 orang jumlah totalnya.
‘’Kedatangan kami ke Ja karta, untuk menjemput Suk ri Bey, agar dia mau maju dalam Pilkada Payakumbuh,” sebut ketua tim rombongan, Mulyadi Muis dan Sukri Ba kar setiba di Bandar Udara Minangkabau.
Didampingi Ketua KAN Koto Nan Godang Hendri Dt. Mantiko Nan Alam, M Dt. Rangkayo Bosa, I Dt. Sembay, M Dt. Panjang, Dt. Rajo Mangkudun Nan Batali Omeh, H Dt. Bandaro Kayo Mudo, Dt. Pangka Marajo dan Dt. Padu ko Malano, Mulyadi Muis menambahkan, kedatangan ke Jakarta hanya untuk satu tujuan. Menjemput kepona kan yang notabene sudah menjadi ‘orang’ di tanah perantauan.
“Kita ke Jakarta, Kamis. Di sana, kita langgung disambut ajudan Sukri dan dibawa ke Hotel Grand Cempaka. Sete lah itu, ke kantor Gubernur Pemprov DKI dan acara ter akhir, datang ke rumah Sukri Bey di Ragunan, Pasar Ming gu, Jakarta Selatan. Intinya, kedatangan niniak mamak ya itu tadi. Meminta kepada Sukri, agar dia pulang dan membangun kampung ha laman,” terang Mulyadi.
Dikatakan Mulyadi, tiga hari bertemu dengan Sukri Bey, belum ada jawaban pasti dari orangtua artis Nuri Saden tersebut, terkait per mintaan niniak mamak Pa yakumbuh untuk maju dalam Pilkada.
Hingga sekarang, Sukri Bey belum mau memberikan jawaban pasti, apakah dia bersedia maju atau tidak. Walaupun demikian, keda tangan merek disambut seri us sekali.
Jujur, niniak m mak yang selama ini belum pernah melihat ibukota negara di Jakarta, dapat pergi ke sana dalam rangka menjemput anak keponakan.
Terpisah, Sukri Bey yang dikonfirmasi Singgalang, mengaku berterimakasih benar kepada niniak mamak, alim ulama, cadiak pandai, bundo kanduang dan parik paga nagari Payakumbuh yang bersedia datang ke Jakarta untuk menjemput dirinya. Khusus soal ‘misteri’ kesediaan Sukri maju dalam Pilkada, ternyata tidak kunjung terjawab. “Nanti saja lah dulu. Bagi saya, datang saja sanak saudara dari kampung ke rantau, sudah lebih dari cukup,” sebut Sukri Bey.
Dia mengaku, terlepas dari Pilkada atau tidaknya, Payakumbuh kedepan mesti melangkah lebih maju.
Beragam program, sempat diapungkan Sukri Bey. Diantaranya, memutus mata rantai perekonomian Sumbar-Riau di Bukittinggi.
“Mestinya denyut ekonomi itu di Payakumbuh. Kota kita adalah kota lintas yang punya kekayaan luar biasa,” tandas dia didampingi keluarga besarnya.
(*)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar