Featured Video

Sabtu, 01 Oktober 2011

Jika Gempa, Gedung Hanya Meliuk Lembut


SUMBAR PAKAI SEISMIC BASE ISOLATION
Padang,Singgalang
Sejumlah gedung pemerintah di Sumbar dibangun dengan sistem canggih. Tahan gempa 10 SR dan diprediksi tak akan runtuh. Gempa datang, gedung itu hanya melenggok lembut nyaris tak terasa.
Konstruksi yang dipakai bernama seismic base isolation. Di tapak bangunan dipasang alat khusus anti earthquake rubber bearing atau bantalan karet anti gempa. 
“Dengan sistem itu gedung tak akan roboh karena goyangan gempa. Tapi akan mengalun mengikuti gempa. Konstruksinya juga kuat sehingga bisa menyelamatkan mulai gempa hingga tsunami,” kata Deputi Penanganan Darurat Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPN), Dody Ruswandi di Padang saat launching pembangunan gedung pemerintahan di Dinas Prasjal Tarkim, Jumat (30/9).
Gedung Dinas Prasana Jalan dan Tata Ruang Pemukiman (Prasjal Tarkim) Sumbar saat ini sedang dibangun dengan sistem tersebut. Total 17 gedung akan dibangun, target 2013 selesai.
Lima gedung utama yang pembangunannya didahulukan yakni RS. M Djamil, kantor Gubernur Sumbar, Dinas Pemadam Kebakaran Padang dan Kantor Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Sumbar. Ke-17 gedung pemerintahan ini sekaligus akan menjadi shelter jika bencana tsunami datang.
Jika dilihat secara kasat mata, alat anti earthquake rubber bearing ini terdiri dari baja dan karet padat. Dipasang pada pondasi bangunan dengan menggunakan baut mur terbuat dari baja. Sehingga kokoh menempel dan menyangga bangunan.
Dengan alat ini, gedung bisa tahan gempa. Orang yang berada di dalamnya hanya akan merasakan goyangan mengalun perlahan.
Saking amannya gedung saat gempa, Dodi memisalkan dokter yang sedang mengoperasi pasien tak akan terganggu karena alunan akan perlahan saja.
“Saking amannya dokter bisa lanjut mengoperasi pasien di tengah-tengah gempa terjadi,” katanya.

Shelter
Gubernur Sumbar, Irwan Prayitno mengatakan agar gedung pemerintah ini bisa efektif, harus dijadikan shelter. Rencananya tiap gedung akan diberikan nomor untuk memudahkan SOP saat evakuasi masyarakat.
“Nanti kita akan sosialisasikan pada masyarakat mereka harus lari gedung nomor berapa sesuai daerah tempat mereka berada,” katanya.
Gedung pemerintah ini diperkirakan bisa menampung hingga puluhan ribu masyarakat.

Perbaikan gedung pemerintah
Pada 2011 ini, enam gedung pemerintahan dan fasilitas umum Sumbar yang rusak pascagempa 30 September 2009 akan dibangun dengan dana bantuan Arab Saudi Rp300 miliar. Sementara, masih ada 18 bangunan lagi menunggu diperbaiki.
Targetnya, semua gedung selesai dibangun 2013. Total dana dibutuhkan lagi Rp1,2 triliun lagi untuk perbaikan bangunan pemerintah ini.
“Jika dananya ada. Rehabilitasi dan rekontruksi gedung-gedung Sumbar bisa usai tiga tahun ini,” kata Kepala Dinas Prasjal Tarkim Sumbar, Suprapto. Dana diharapkan dari bantuan pemerintah pusat paling tidak Rp600 miliar 2012 dan lanjut 2013 yaitu Rp600 miliar. Pemprov Sumbar sedang mengusahakan pengusulan dananya.
Enam gedung yang sedang diperbaiki tahun ini yakni gedung Bappeda Sumbar, escape building di areal gedung Pemprov Sumbar, Polda Sumbar, Kejaksaan Tinggi, RSUP M. Djamil dan Pasar Raya Padang. (Septri)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar