Featured Video

Minggu, 13 November 2011

Ingin Percantik Kota Tua-Padang


Padang
Himpunan Tjinta Teman (HTT) butuh dukungan Pemerintah Kota Padang dengan berdirinya gapura serta rumah duka di kawasan Pondok dan bukan untuk dihalang-halangi. Sebab ke depan dapat menjadikan ikon wisata budaya pecinaan di kawasan kota tua tersebut.

“Kami butuh dukungan dari pemerintah kota dan bukan dihalangi-halangi, sebab bangunan gapura serta rumah duka HTT ini dapat mempercantik kawasan Pondok ke depan,” ujar salah seorang pengurus HTT, Albert Hendra Lukman kepada Singgalang, Jumat (11/11).
Albert yang juga Anggota Komisi III DPRD Kota Padang tersebut menyebutkan, HTT berkeinginan untuk mempercantik kawasan kota tua itu, setelah luluhlantak akibat gempa 30 September 2009 lalu. Harapan ke depan kawasan itu bisa dijadikan salah satu daerah tujuan wisata.
“Kami siap membangun kawasan Pondok dan menjadikan sebagai tujuan wisata, asal didukung Pemko, kami tidak minta dana, tapi hanya butuh pemerintah mempermudah izin. Itu saja cukup,” tambah anggota dewan dari Fraksi PDI Perjuangan tersebut.
Albert mengaku heran, saat HTT ingin mempercantik kawasan Pondok malah ada segelintir ‘oknum’ yang iri. Bangunan gapura dan rumah duka didirikan di Kelenteng itu sama-sekali tidak menyalahi aturan. Tidak ada bangunan yang memakan badan jalan, namun hanya atapnya saja yang melintasi jalan.
“Kami berkeinginan memberi atap di atas jalan itu, jika terjadi hujan saat orang melayat, air tidak membasahi mereka. Kalau bangunan, tidak satupun yang memakan jalan,” katanya.
Jika terjadi hujan saat orang melayat, lanjut Albert, orang tidak perlu lari mencari tempat berteduh. Mereka sudah dilindungi atap bangunan rumah duka itu, begitu juga sebaliknya warga yang ingin melewati jalan tersebut tidak terhalangi.
Disebutkan, HTT akan tetap jalan terus untuk membangun kawasan itu dan hanya satu tujuan untuk mem percantik kota tua itu, dan bukan untuk bisnis. “Kami butuh dukungan Pemko saat HTT mempercantik kawasan kota tua ini, dan bukan bertujuan untuk mencari uang,” tutupnya. (406)
- Singgalang

Tidak ada komentar:

Posting Komentar