Featured Video

Kamis, 10 November 2011

Keluarga Minang Freeport Bantu Korban Banjir


Padang,
Ikatan Keluarga Minang di PT Freeport Indonesia memberikan bantuan senilai Rp20 juta bagi korban banjir besar yang melanda Pesisir Selatan. bantuan diserahkan Rabu (9/11)
“Bantuan itu diberikan guna meringankan derita yang dialami korban banjir besar di Kabupaten Pesisir Selatan,” kata tokoh Ikatan Keluarga Minang di PT Freeport Indonesia Taufik Bandaro, usai acara penyerahan bantuan peralatan olahraga bagi sekolah di Kepulauan Mentawai di Padang.
Dia mengatakan, bantuan tersebut memang tidak banyak karena terhimpun secara mendadak dan tidak sempat dibicarakan kepada keluarga besar Minang di PT Freeport Indonesia. Informasi terkait kondisi kekinian korban banjir di Pesisir Selatan akan segera dibicarakan di Freeport Indonesia.
Menurut dia, bantuan bagi korban banjir di Pesisir Selatan dapat bertambah karena sejauh ini terdapat lebih kurang 300 orang asal Sumatera Barat yang bekerja di PT Freeport Indonesia. Sementara, penyaluran bantuan, lanjutnya, dilakukan bekerjasama dengan Lembaga Amil Zakat Dompet Dhuafa Singgalang. “Kita akan mengupayakan ada tambahan bantuan bagi korban banjir di Pesisir Selatan,” katanya.
Kepala Dompet Dhuafa Singgalang Musfi Yendra mengatakan pihaknya akan berusaha menyalurkan bantuan tersebut tepat sasaran.
“Hal itu telah menjadi komitmen Dompet Dhuafa Singgalang agar setiap bantuan yang diberikan para donatur tersalurkan kepada masyarakat korban bencana dan tepat guna,” katanya.
Ia menambahkan, sejauh ini Dompet Dhuafa Singgalang telah menyalurkan bantuan kepada korban banjir besar di Pesisir Selatan berupa makanan dan obat-obatan.
Menurut dia, tim relawan yang dikirim ke Pesisir Selatan telah melakukan penanganan medis kepada sedikitnya seratusan warga di dua kecamatan terparah dilanda banjir.
“Selain itu, Dompet Dhuafa Singgalang juga menyalurkan empat ekor sapi kurban guna membantu pangan masyarakat korban banjir,” katanya.
Sementara itu koordinator tim relawan gabungan dari Dompet Dhuafa Singgalang bekerja sama dengan Disaster Management Center (DMC) Dompet Dhuafa Jakarta dan Medical Emergency Rescue Committee (MER-C) Sumbar, Yudhi Ardianto, melaporkan dari lokasi bencana bahwa beberapa titik di Kecamatan Ranah Pesisir dan Linggosari listrik telah hidup.
“Awalnya, listrik di daerah ini dimatikan karena kondisi infrastruktur termasuk yang berkaitan dengan kelistrikan rusak parah akibat terjangan banjir bandang beberapa hari yang lalu,” ungkap Yudhi. Dikatakannya, hingga kini masih ada beberapa titik bencana yang jauh terpencil belum tersentuh bantuan sedikit pun akibat akses jalan masuk yang tidak memungkinkan untuk ditempuh. (Akmal Ahmad)
Singgalang

Tidak ada komentar:

Posting Komentar