Featured Video

Senin, 12 Desember 2011

Burgess Yakin Rossi Masih Kompetitif untuk Menangi MotoGP


MOTORCYCLESNEWSPebalap Ducati, Valentino Rossi (kiri) dan bos kru, Jerry Burgess.


KOMPAS.com — Banyak kalangan mulai meragukan kemampuan Valentino Rossi, menyusul debutnya yang buruk bersama tim Ducati pada MotoGP 2011. Bagaimana tidak, sebagai seorang legenda adu kecepatan "kuda besi" tersebut, Rossi hanya meraih satu podium ketika finis di peringkat ketiga di Sirkuit Le Mans, Paris.


Padahal, "The Doctor" datang dengan torehan rekor 105 kemenangan di arena grand prix, dan status juara dunia tujuh kali MotoGP. Tak hanya itu. Peraih sembilan gelar grand prix tersebut memiliki prestasi fantastis karena sepanjang kariernya, dia minimal satu kali meraih kemenangan dalam sebuah musim.
Berilah sebuah motor yang konsisten dan bagus, maka kamu bisa melihat bagaimana dan di mana kami akan berada.
-- Jerry Burgess
Namun, pada musim 2011 prestasi Rossi sangat memprihatinkan karena dia tidak pernah menang; sebuah prestasi terburuk dalam sejarah kariernya. Podium di Le Mans pun terbilang sebuah keberuntungan karena dia menggapainya setelah dua pebalap di depannya (Dani Pedrosa dan almarhum Marco Simoncelli) mengalami kecelakaan.

Oleh dari itu, wajar jika publik mulai meragukan kemampuannya. Akan tetapi, keraguan itu tak menghantui Jerry Burgess. Pria legendaris yang terkenal sebagai salah satu guru kru tersebut mengatakan bahwa Rossi masih sangat kompetitif jika mendapatkan sebuah motor yang bagus. Ia juga mengungkapkan, pebalap berusia 32 tahun itu masih menjadi pesaing Casey Stoner dan Jorge Lorenzo, dalam pertarungan meraih kemenangan MotoGP.

"Saya tidak berpikir seorang pebalap seperti Valentino sudah melakukan apa pun selain berusaha sekuat tenaga untuk keluar dari sebuah situasi yang sulit. Selain itu, tentu saja, hal ini akan membuat dia menjadi lebih tangguh."

"Saya mungkin menjadi ragu ketika kami berada dalam situasi ini bersama Honda. Saya juga mungkin khawatir jika kami berada di Yamaha. Dengan mengetahui tim dan pebalap yang kami miliki, kami selalu berharap meraih kemenangan."

"Kami tidak memiliki harapan menang, tetapi hanya berharap untuk menang. Ketika kami tidak bisa meraihnya, kami tahu alasan mengapa tim harus segera melakukan perbaikan. Itulah yang sudah terjadi pada 2011 sehingga saya harus mengatakan dengan hati-hati bahwa kami optimistis."

Meskipun masih yakin dengan kemampuan dan kecepatan Rossi, Burgess mengakui bahwa menghancurkan gap dalam kompetisi dengan Stoner dan Lorenzo akan menjadi sebuah hal yang sulit. Dia menyadari hal tersebut.

"Kalian semua pasti menyadari bahwa Casey dan Jorge sedang dalam kondisi puncak. Mereka merupakan pebalap tercepat, dan saya pikir Valentino pun menyadari hal itu. Namun, di sana masih ada sejumlah pebalap, meski kami pun mampu membalap seperti (Ben) Spies dan (Andrea) Dovizioso."

"Berilah sebuah motor yang konsisten dan bagus, maka kamu bisa melihat bagaimana dan di mana kami akan berada."

Tak bisa dimungkiri, Stoner dan Lorenzo mendominasi arena MotoGP dalam dua musim terakhir. Dari total 35 balapan, mereka mencatat 25 kemenangan. Stoner mengklaim 10 kemenangan di antaranya, sekaligus menunjukkan dominasinya pada 2011 untuk merengkuh gelar juara dunia bersama tim Repsol Honda.


TERKAIT:

Tidak ada komentar:

Posting Komentar