Featured Video

Senin, 12 Desember 2011

Jembatan Marunda ambruk!


Jembatan Musi di Palembang, sebagai contoh, menjadi jembatan sangat vital bagi perekonomian setempat. Namun arus kendaraan bertonase berat dalam kecepatan lambat sangat berpotensi melemahkan dan meruntuhkan konstruksi jembatan yang ada. Kualitas dan perancangan jembatan serta pemilihan lokasi juga menyumbang terhadap berbagai hal terkait keruntuhan banyak jembatan besar di Tanah Air belakangan ini. (FOTO ANTARA/Feny)

Jakarta Entah ini gejala apa, jembatan penghubung askses Marunda menuju Cilincing, roboh! Penyebabnya enam buah tiang beton balokan jembatan di Jalan Arteri, Cilincing, Jakarta Utara, itu ambruk saat dipasang, sekitar pukul 03.00 WIB, Minggu. 

Dalam insiden tersebut tidak ada korban jiwa. Jembatan Marunda merupakan penghubung Jalan Bulak Cabe, dengan Kampung Sawah di kawasan Jalan Cakung Drain Cilincing, Jakarta Utara. Jalan itu sangat ramai dan menjadi rute penting di sana.

Balok-balok beton yang akan dipasang di badan jembatan yang berukuran 1,60 meter dengan lebar sekitar 70 sentimeter. 

Menurut rencana kerja, enam balok sepanjang 30,8 meter yang akan dipasang berjejer tiba-tiba saja ambruk. Dari peristiwa itu, sangat potensial menyebabkan kemacetan parah sehingga untuk mengantisipasi kemacetan, akan digunakan jembatan yang di sebelahnya sisi kiri. 

Seorang petugas di lokasi proyek itu menduga balok yang digunakan untuk membangun jembatan tersebut tidak kuat dan belum kering.

Apa jawaban kontraktor pembangunan jembatan itu? Manajer PT Bunga Tanjug Raya, Onasis, selaku kontraktor proyek, mengatakan, saat memasang seling balok yang akan dipasang miring. 

"Lalu menimpa balok yang sudah berdiri dan akibatnya ambruk," katanya. Menurut dia, akibat kejadian tersebut, kerugian diperkirakan mencapai Rp750 juta. 

"Ada enam balok beton yang patah, harganya masing-masing Rp 110 juta. Ditambang lagi biaya angkat dengan Crane," paparnya. Proyek jembatan Marunda dengan anggaran sebesar Rp 17,7 milyar tersebut, direncanakan akan selesai bulan Mei 2012 mendatang.

Beberapa jembatan besar di Tanah Air belakangan ini ambruk dan belasan nyawa melayang akibat peristiwa itu. Dari seluruh peristiwa itu, pemerintah perlu meninjau ulang proses pembangunan hingga manajemen transportasi darat. Jembatan atau jalan layang diketahui tidak dirancang untuk menahan beban berat ribuan kendaraan yang tidak bergerak atau dalam keadaan macet parah.

Yang paling menggegerkan adalah keruntuhan jembatan berkonstruksi gantung, Jembatan Kutai Kartanegara, di Kalimantan Timur. Jembatan sepanjang 700 meter itu dalam keadaan ramai kendaraan dan penglaju saat tiba-tiba runtuh serentak. (ANT-008)
Editor: Ade Marboen

Tidak ada komentar:

Posting Komentar