Featured Video

Sabtu, 17 Desember 2011

Jari Riki Patah Dipukul Saat Razia-sawah lunto


SAWAHLUNTO, Riki Putra (17), siswa SMK Negeri 2 Sawahlunto itu harus menjalani perawatan di RSUD Sawahlunto, setelah tiga jari tangan kanannya patah akibat pemukulan, yang diduga dilakukan oknum aparat kepolisian, Kamis (15/12) malam.

Menurut keterangan siswa yang duduk di kelas III jurusan otomotif itu, kejadian bermula ketika Ia dengan motornya melewati pelaksanaan razia yang digelar kawasan Polsekta Sawahlunto, sekitar pukul 22.00 WIB.  Riki mengaku memang tidak memakai helm, selain itu kendaraannya pun sudah ditrondol alias banyak tidak lengkap, ketika melewati lokasi razia kendaraan tersebut.
“Awalnya saya tidak distop, namun ketika hampir di ujung bagian razia, tiba-tiba sebuah pentungan mampir ke tangan bagian kanan. Tetapi belum terasa sakitnya,” ujar Riki kepada Haluan, saat terbaring di salah satu ruang perawatan RSUD Sawahlunto, Jumat (16/12).  Namun beberapa saat kemudian, Riki pun merasakan sakit, dan memanggil temannya agar mengantarkan ke rumah sakit. Sesampai di rumah sakit, Riki menghubungi orang tuanya, memberikan kabar akan kejadian yang menimpanya.
Si bungsu dari empat bersaudara itu mengatakan, tidak mengenal begitu jelas, siapa yang melakukan pemukulan terhadap dirinya. Hal itu dikarenakan penerangan yang kurang, pada malam kejadian. Namun Riki sangat yakin, pelaku berpakaian dinas.
“Awalnya, anak saya bilang yang memukulnya itu berpakaian antara polisi dan Satpol PP, dengan warna sedikit abu-abu. Namun ketika saya konfirmasi ke Satpol PP, tidak ada personilnya yang berjaga di kawasan Polsekta Sawahlunto,” terang Mujiono (59) orang tua Riki. Mujiono yang sebelumnya telah melakukan pembicaraan dengan Kapolresta Sawah­lunto, AKBP. M.Syafrial,SIK mengatakan, untuk sementara polisi akan terus mencari siapa pelaku pemukulan yang menimpa Riki Putra.
“Bapak Kapolres tadi juga mengatakan, untuk biaya perawatan dan pengobatan akan ditanggung pihak kepolisian. Sembari mencari siapa pelaku pemukulan, yang membuat tiga jari anak saya patah,” tambah Mujiono. Sementara itu, Kapolres Sawahlunto, SKBP. M.Syafrial.SIK usai melihat kondisi korban pemukulan di RSUD Sawahlunto, kepada wartawan mengatakan pihaknya tengah melakukan penyelidikan.
“Jika memang oknum aparat yang melakukannya, kalau terbukti jelas akan ditindak tegas. Setiap anggota yang melanggar, jelas ditindak tegas,” ujar Syafrial.
Sementara itu, hingga berita diturunkan Riki yang semestinya harus mengikuti ujian di sekolahnya, masih menunggu pelaksanaan operasi terhadap ketiga jarinya yang patah akibat pemukulan. Rencananya, pihak rumah sakit akan melakukan operasi, pada Sabtu (17/12) ini. (h/dil)HALUAN 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar