Featured Video

Sabtu, 17 Desember 2011

Klub IPL Ibarat Anak yang Dimanja Bapak Tiri



Bandung - Sanksi yang diberikan PSSI ke klub Liga Super Indonesia (LSI) dinilai tidak berlandaskan aturan yang kuat. Sanksi yang diberikan bahkan ibarat anak kandung dihukum bapaknya sendiri.

Sebaliknya, klub peserta Indonesian Premier League (IPL) yang diibaratkan sebagai anak tiri justru sangat dimanja PSSI.

"Kondisinya terbalik, klub LSI yang merupakan anak kandung PSSI malah dihukum, sementara anak tiri (klub peserta IPL) dimanja," cetus anggota Komite Eksekutif PSSI Toni Apriliani.

Hal itu dikemukakan Toni saat ditemui di Sekretariat PSSI Jabar, Jalan Lodaya, Jumat (16/12/2011).

Ia pun mempertanyakan alasan PSSI menjatuhkan sanksi. "Apa reasoning PSSI menjatuhkan sanksi. Apalagi ke Persib, PSSI harusnya bersyukur karena terhindar dari sanksi," katanya.

Bantuan yang diberikan Persib jelas sangat terasa karena Indonesia terhindar dari sanksi FIFA. "Padahal di pertandingan pembuka IPL itu kita lihat tidak ada pengesahan pemain serta beberapa kekurangan lain. Sudah membantu, sekarang ganjarannya malah disanksi," jelasnya.

Khusus soal sanksi degradasi, Toni menyebut harusnya klub-klub IPL yang degradasi. "Mestinya klub-klub itu turun (degradasi - red), banyak yang tidak berhak berlaga di kompetisi level satu," ungkapnya.

Toni menambahkan, PSSI inkonsistensi dalam bersikap. Sebab aturan yang digunakan tidak jelas. Kadang berpatok pada statuta dan hasil Kongres PSSI, kadang tidak.

"PSSI inkonsistensi dalam menerapkan sanksi. Kalau tidak mau pakai statuta dan hasil Kongres, sudah, jangan gunakan dan akui saja semuanya," tuturnya kesal.

(ors/tya)detikBandung

Tidak ada komentar:

Posting Komentar