Featured Video

Selasa, 10 Januari 2012

Ikan Impor Lebih Murah Rp 5.000


 BANDUNG - Ikan impor mulai banyak ditemukan di sejumlah pasar di Kota Bandung, misalnya di Pasar Caringin dan Pasar Ciroyom. Harganya lebih murah dibandingkan dengan harga ikan lokal. Selisihnya bisa mencapai Rp 5 ribu per kilogram.

Seorang pedagang ikan di Pasar Caringin, Nana Sumarna, mengatakan, ikan impor sudah masuk sejak sepekan lebih yang lalu. Ikan impor itu diambil dari Jakarta, dan kemudian dipasarkan di berbagai daerah di Jabar.
"Ada ikan tongkol dan salem. Harganya per 10 kilogram Rp 110 ribu. Kalau lokal, bisa mencapai Rp 115 ribu per 10 kilogram," katanya ketika ditemui Tribun di Pasar Caringin, Senin (9/1/2012) siang.
Dia menambahkan, rata-rata per hari laku sampai satu ton dan dijual di Garut. Ikan impor itu diwadah dalam kardus dengan berat 10 kilogram. Kardusnya bertuliskan Frozen Fish.
Namun, di Pasar Ciroyom, penjualan ikan impor sudah lama dilakukan. Ikan impor itu diduga berasal dari Cina karena di kardusnya terdapat tulisan negeri tirai bambu itu. Harganya pun lebih murah dibandingkan dengan ikan lokal.
Seorang pemasok ikan di Pasar Ciroyom, Eko Waryono, mengatakan, ikan impor itu adalah ikan layang, kembung, salem, tongkol, dan bandeng. Harganya hanya selisih beberapa ribu dibandingkan dengan ikan lokal.
"Memang dijual per 10 kilogram. Saya tidak menjual ikan impor, tapi ada yang menjualnya. Harganya saya tidak tahu. Sepertinya dari Cina, karena ada tulisan Cina. Kalau ikan lokal lagi susah barangnya, ikan impor harganya naik. Begitu juga sebaliknya," kata pria berusia 21 tahun ini kepada Tribun.
Dia mengatakan, harga bandeng lokal per kilogram saat ini Rp 15 ribu, sedangkan tongkol antara Rp 15 ribu sampai Rp 17 ribu per kilogram. Kalau ikan bandeng mencapai Rp 18 ribu sampai Rp 20 ribu per kilogram.
"Sekarang yang susah itu ikan gurame. Harganya bisa mencapai Rp 35 ribu per kilogram. Kenaikan harga memang sejak tahun baru. Ikan impor bisa busuk kalau dua jam tidak ada pendinginnya. Tapi saya rasa tidak ada pengaruhnya karena di Pasar Ciroyom masih banyak masyarakat yang lebih memilih ikan lokal," ujarnya. (guy)

Editor: Hendra Gunawan  |  Sumber: Tribun Jabar

Tidak ada komentar:

Posting Komentar