Featured Video

Selasa, 07 Februari 2012

Peminum teh hijau lebih lincah di usia senja


Ilustrasi Teh hijau. (ist)

Jakarta  - Orang lanjut usia atau lansia yang secara teratur minum teh hijau ternyata lebih lincah dan mandiri dibanding mereka yang tidak, demikian menurut sebuah penelitian di Jepang yang melibatkan ribuan orang sebagai sampel.

Teh hijau mengandung bahan kimia antioksidan yang dapat membantu mencegah kerusakan sel yang dapat menyebabkan penyakit. Para peneliti telah mempelajari efek teh hijau terhadap segala hal mulai dari kolesterol hingga risiko terhadap kanker tertentu. Sejauh ini, hasilnya beragam, lapor Reuters.

Untuk penelitian terbaru yang dipublikasikan dalam "American Journal of Clinical Nutrition", para peneliti memutuskan untuk menyelidiki pertanyaan apakah peminum teh hijau memiliki risiko lebih rendah terhadap kerapuhan dan cacat saat mereka memasuki usia senja atau lansia.

Yasutake Tomata dan rekan-rekannya dari Sekolah Pascasarjana Universitas Kedokteran Tohoku mengikuti hampir 14.000 lansia berusia 65 atau lebih selama tiga tahun.

Para peneliti menemukan bahwa mereka yang paling sering minum teh hijau adalah yang paling sedikit mengembangkan "cacat fungsional", atau masalah dengan kegiatan harian atau kebutuhan dasar, seperti berpakaian atau mandi.

Menurut penjelasan lebih mendalam, hampir 13 persen orang dewasa yang minum kurang dari secangkir teh hijau per hari bisa menjadi cacat secara fungsional dibandingkan dengan 7 persen orang yang minum setidaknya lima cangkir sehari.

"Konsumsi teh hijau secara signifikan berhubungan dengan risiko lebih rendahnya kecelakaan yang disebabkan oleh kecacatan fungsional, bahkan setelah kemungkinan penyesuaian terhadap faktor pembaur," tulis Tomata dan rekannya dalam laporan penelitian yang dikutip Reuters.

Namun, penelitian ini tidak membuktikan bahwa hanya teh hijau yang mampu membuat orang sigap saat mereka lansia.

Pecinta teh hijau umumnya memiliki pola diet yang sehat, antara lain mengonsumsi lebih banyak ikan segar, sayuran dan buah.

Selain itu, mereka umumnya memiliki tingkat pendidikan yang lebih tinggi, kemungkinan merokok yang lebih rendah, kemungkinan serangan jantung dan stroke lebih sedikit, dan ketajaman jiwa yang tinggi.

Mereka juga cenderung lebih aktif secara sosial dan memiliki lebih banyak teman dan keluarga untuk bisa diandalkan.

Tetapi bahkan jika faktor-faktor tersebut juga diperhitungkan, teh hijau itu sendiri sangat terkait dengan rendahnya risiko cacat, kata para peneliti.

Orang yang minum sedikitnya lima cangkir teh hijau sehari, kurang dari sepertiganya kemungkinan mengembangkan cacat dibanding dengan mereka yang minum kurang dari satu cangkir per hari. 

Orang yang minum rata-rata tiga atau empat cangkir per hari memiliki risiko 25 persen lebih rendah.

Meskipun tidak jelas bagaimana kemungkinan teh hijau menawarkan pencegahan terhadap kecacatan, tim Tomata mencatat bahwa salah satu studi baru-baru ini menemukan ekstrak teh hijau tampaknya dapat meningkatkan kekuatan otot tungkai wanita lansia.

Teh hijau dan ekstrak yang dianggap aman dalam jumlah kecil mengandung jumlah kafein dan vitamin K dalam jumlah kecil pula, yang berarti dapat mengganggu obat yang mencegah pembekuan darah. (I027/M014)
Editor: B Kunto Wibisono
Jakarta (ANTARA News) - Orang lanjut usia atau lansia yang secara teratur minum teh hijau ternyata lebih lincah dan mandiri dibanding mereka yang tidak, demikian menurut sebuah penelitian di Jepang yang melibatkan ribuan orang sebagai sampel.

Teh hijau mengandung bahan kimia antioksidan yang dapat membantu mencegah kerusakan sel yang dapat menyebabkan penyakit. Para peneliti telah mempelajari efek teh hijau terhadap segala hal mulai dari kolesterol hingga risiko terhadap kanker tertentu. Sejauh ini, hasilnya beragam, lapor Reuters.

Untuk penelitian terbaru yang dipublikasikan dalam "American Journal of Clinical Nutrition", para peneliti memutuskan untuk menyelidiki pertanyaan apakah peminum teh hijau memiliki risiko lebih rendah terhadap kerapuhan dan cacat saat mereka memasuki usia senja atau lansia.

Yasutake Tomata dan rekan-rekannya dari Sekolah Pascasarjana Universitas Kedokteran Tohoku mengikuti hampir 14.000 lansia berusia 65 atau lebih selama tiga tahun.

Para peneliti menemukan bahwa mereka yang paling sering minum teh hijau adalah yang paling sedikit mengembangkan "cacat fungsional", atau masalah dengan kegiatan harian atau kebutuhan dasar, seperti berpakaian atau mandi.

Menurut penjelasan lebih mendalam, hampir 13 persen orang dewasa yang minum kurang dari secangkir teh hijau per hari bisa menjadi cacat secara fungsional dibandingkan dengan 7 persen orang yang minum setidaknya lima cangkir sehari.

"Konsumsi teh hijau secara signifikan berhubungan dengan risiko lebih rendahnya kecelakaan yang disebabkan oleh kecacatan fungsional, bahkan setelah kemungkinan penyesuaian terhadap faktor pembaur," tulis Tomata dan rekannya dalam laporan penelitian yang dikutip Reuters.

Namun, penelitian ini tidak membuktikan bahwa hanya teh hijau yang mampu membuat orang sigap saat mereka lansia.

Pecinta teh hijau umumnya memiliki pola diet yang sehat, antara lain mengonsumsi lebih banyak ikan segar, sayuran dan buah.

Selain itu, mereka umumnya memiliki tingkat pendidikan yang lebih tinggi, kemungkinan merokok yang lebih rendah, kemungkinan serangan jantung dan stroke lebih sedikit, dan ketajaman jiwa yang tinggi.

Mereka juga cenderung lebih aktif secara sosial dan memiliki lebih banyak teman dan keluarga untuk bisa diandalkan.

Tetapi bahkan jika faktor-faktor tersebut juga diperhitungkan, teh hijau itu sendiri sangat terkait dengan rendahnya risiko cacat, kata para peneliti.

Orang yang minum sedikitnya lima cangkir teh hijau sehari, kurang dari sepertiganya kemungkinan mengembangkan cacat dibanding dengan mereka yang minum kurang dari satu cangkir per hari. 

Orang yang minum rata-rata tiga atau empat cangkir per hari memiliki risiko 25 persen lebih rendah.

Meskipun tidak jelas bagaimana kemungkinan teh hijau menawarkan pencegahan terhadap kecacatan, tim Tomata mencatat bahwa salah satu studi baru-baru ini menemukan ekstrak teh hijau tampaknya dapat meningkatkan kekuatan otot tungkai wanita lansia.

Teh hijau dan ekstrak yang dianggap aman dalam jumlah kecil mengandung jumlah kafein dan vitamin K dalam jumlah kecil pula, yang berarti dapat mengganggu obat yang mencegah pembekuan darah. (I027/M014)
Editor: B Kunto Wibisonohttp://www.antaranews.com

Tidak ada komentar:

Posting Komentar