Featured Video

Senin, 13 Februari 2012

Suara Emas Suatu Masa


AP PHOTO/JAE C HONG
Ambulans yang membawa jenazah penyanyi Whitney Houston meninggalkan Hotel Beverly Hilton di Los Angeles, AS, Minggu (12/2) dini hari waktu setempat. Houston, yang menjadi ratu musik pop pada dekade 1980 dan 1990-an, ditemukan meninggal dunia di kamarnya di lantai empat hotel tersebut, Sabtu (11/2) waktu setempat. Polisi masih menyelidiki penyebab kematiannya yang mendadak.

Siapa tak kenal Whitney Houston? Terlebih bagi mereka yang menjalani masa remaja di era 1980 dan 1990-an.


Siapa tak kenal Whitney Houston? Terlebih bagi mereka yang menjalani masa remaja di era 1980 dan 1990-an, lagu-lagu Houston adalah bagian dari soundtrack generasi mereka, yang mengingatkan pada era saat suara emas dan melodi indah masih jadi syarat utama kesuksesan dan popularitas.

Tak berlebihan kiranya pujian yang dilontarkan Lionel Richie, penyanyi segenerasi Houston, yang mengatakan suaranya sudah sampai pada tataran ”magis”. ”Dia punya suara yang bisa mengubah setiap kisah, setiap melodi, menjadi rangkaian nada-nada magis,” tutur Richie.

Keindahan suara dan kepiawaiannya menjaga citra diri saat mendaki tangga kesuksesan membuat Houston menjadi inspirasi bagi generasi perempuan penyanyi setelah dia.

Penyanyi R&B dan peraih 16 penghargaan Grammy Awards, Alicia Keys, mengaku, ia tak akan pernah menjadi penyanyi andai tak terinspirasi Houston. Penyanyi R&B lain, India Arie, menyebut Houston sebagai peletak standar tentang apa yang dibutuhkan untuk menjadi seorang perempuan penyanyi yang besar.

”Dia tak akan pernah dilupakan sebagai salah satu suara terbaik yang pernah dianugerahkan ke muka bumi,” tulis Mariah Carey, yang membawa pengaruh gaya menyanyi Houston di awal-awal kariernya, di akun Twitter-nya.

Enam Grammy Awards dan tak kurang dari 170 juta keping rekaman yang laku di seluruh dunia menjadi bentuk penghargaan yang sesungguhnya bagi Houston.

Semua kesuksesan itu seolah sudah digariskan sejak awal bagi Houston. Houston, yang bernama lengkap Whitney Elizabeth Houston, dilahirkan di tengah keluarga musisi besar di Newark, New Jersey, AS, pada 9 Agustus 1963.

Ibunya, Cissy Houston, adalah penyanyi gospel terkenal di AS. Saudara sepupunya, Dionne Warwick, adalah salah satu diva pop Amerika pada dekade 1960-an. Ibu tirinya tak lain adalah Sang Ratu Soul, Aretha Franklin.

Dia mengasah kemampuan vokalnya sejak kecil, sebagai penyanyi di kelompok paduan suara gereja di dekat rumahnya. Menginjak usia belasan tahun, Houston memasuki dunia foto model sekaligus menjadi vokal latar bagi beberapa nama besar dunia musik waktu itu, seperti Chaka Khan dan Jermaine Jackson.

Pada masa itulah, tepatnya pada tahun 1983, kemampuan vokal Houston sampai ke telinga produser Clive Davis, yang saat itu masih menjabat sebagai bos perusahaan rekaman Arista Records. ”Saat pertama mendengar suara Houston dalam pementasan ibunya di sebuah kelab, efeknya sangat mengejutkan. Mendengarkan gadis muda ini bisa menyalakan ’api’ dalam sebuah lagu, saya benar-benar merinding sampai ke tulang belakang,” kenang Davis dalam acara Good Morning America beberapa waktu lalu.

Tak lama kemudian, dunia pun merasakan hal yang sama, setelah Houston menandatangani kontrak rekaman dengan Arista Records. Album perdananya, Whitney Houston, dirilis tahun 1985 dan berisi beberapa lagu terbaiknya, seperti ”How Will I Know”, ”Saving All My Love For You”, dan ”Greatest Love of All”.

Album ini langsung masuk nominasi Grammy Awards di tahun 1986, termasuk untuk kategori Album Tahun Ini. Akhirnya ia meraih Grammy pertamanya di kategori Penampilan Vokal Terbaik untuk Artis Wanita.

Namanya pun mendunia dan sukses demi sukses ia raih. Dalam periode 1985-1995, 11 lagunya menduduki posisi teratas tanggal lagu Billboard.

Puncak prestasinya terjadi pada 1992, saat ia membintangi film The Bodyguard bersama aktor pemenang Oscar, Kevin Costner, sekaligus menyanyikan lagu-lagu soundtrack-nya, termasuk versi ulang lagu lama Dolly Parton, ”I Will Always Love You”.

Lagu tersebut dan album soundtrack The Bodyguard menyabet tiga Grammy Awards pada perhelatan tahun 1994, termasuk untuk Album Tahun Ini, Rekaman Tahun Ini, dan Penampilan Vokal Pop Terbaik untuk Artis Wanita.

Kariernya mulai turun sejak ia menemui berbagai masalah dalam perkawinannya dengan mantan anggota New Edition, Bobby Brown.

(AP/AFP/DHF)http://entertainment.kompas.com

Tidak ada komentar:

Posting Komentar