Featured Video

Sabtu, 18 Februari 2012

Wisatawan ke Agam berkurang akibat racun belerang


Lokasi wisata danau Maninjau, Kabupaten Agam, Sumatera Barat. (istimewa)
 Berkurangnya jumlah kunjungan wisatawan disebabkan air dan lingkungan Danau Maninjau yang tercemar akibat matinya puluhan ikan milik petani keramba jaring apung akibat racun belerang.

Lubukbasung, Sumbar  - Kunjungan wisatawan dosmetik maupun mancanegera ke Kabupaten Agam, Sumatera Barat menurun sekitar 40 persen menyusul banyaknya ikan yang mati di Danau Maninjau akibat racun belerang.

"Ini merupakan data kunjungan wisatawan tahun lalu di Kabupaten Agam," kata Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kabupaten Agam, Junaidi, di Lubukbasung, Selasa.

Ia menyebutkan, pada 2011 jumlah wisatawan tercatat 174.164 kunjungan dengan rincian 154.891 wisatawan domestik dan 19.273 wisatawan mancanegera.

Menurut dia, berkurangnya jumlah kunjungan wisatawan disebabkan air dan lingkungan Danau Maninjau yang tercemar akibat matinya puluhan ikan milik petani keramba jaring apung akibat racun belerang.

"Hampir setiap tahun ikan di Danau Maninjau mati akibat racun balerang dan akibat naiknya air permukaan danau," tambahnya.

Akibatnya, kunjungan ke hotel, penginapan dan homestayyang berjumlah 14 unit dan 11 rumah makan di Kecamatan Tanjung Raya juga berkurang.

Ia mengatakan, wisatawan mancanegara ke Danau Maninjau untuk menikmati pemandangan yang indah, mandi dan berjemur. 

"Namun dengan kondisi tercemarnya air danau para wisatawan enggan untuk berkunjung," ujarnya.

Untuk mengatasi hal itu, pihaknya mengharapkan para petani mengembangkan keramba jaring apung ramah lingkungan dengan cara menggunakan jaring dua lapis agar Danau Maninjau tidak tercemar.

Selain itu, keramba jaring apung ramah lingkungan dan ditata dengan baik juga akan menjadi daya tarik wisatawan.

Pemilik salah satu hotel di kawasan Danau Maninjau Rajo Bintang mengatakan, bau tidak sedap karena bangkai ikan yang mengapung di permukaan danau membuat kunjungan ke hotelnya berkurang sekitar 10 persen.

"Ini disebabkan bau amis yang cukup menyengat," katanya.

Di tempat terpisah, Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Agam Indra Rusli mengatakan, sejauh ini tidak ada warga yang menggunakan air Danau Maninjau untuk mandi atau untuk keperluan lain, sehingga tidak warga yang diserang penyakit.

"Dari pengalaman sebelumnya tidak ada masyarakat yang menderita penyakit kulit dan diare karena memang tidak ada yang menggunakan air danau," katanya.

Sedangkan untuk mengatasi lalat yang bermunculan, pihaknya akan menurunkan tim untuk melakukan penyemprotan. 


http://www.antaranews.com

Tidak ada komentar:

Posting Komentar