Featured Video

Minggu, 11 Maret 2012

FBI Tangkap WNI Penjual Anggur Palsu


AP Photo/Los Angeles Times, Ricardo DeAratanhaPada foto bertanggal 2 Maret 2005, kolektor anggur Rudy Kurniawan sedang mencicipi anggur di Los Angeles, AS.
Seorang warga negara Indonesia yang dikenal sebagai jutawan dan kolektor anggur di Pantai Barat AS ditangkap agen FBI, Kamis (8/3/2012), dengan tuduhan menjual anggur palsu.
Harian lokal LA Times menulis bahwa Kurniawan berusaha menjual anggur jenis French Burgundy senilai 1,3 juta dollar AS (Rp 11,8 miliar).

Ia ditangkap tanpa perlawanan di rumahnya di kawasan mewah Arcadia oleh sejumlah agen FBI yang sudah menyelidikinya selama bertahun-tahun.
Dalam lembar tuntutan oleh Kantor Jaksa Wilayah di Manhattan, Kurniawan didakwa karena menjual anggur vintage palsu antara tahun 2007-2012.
Salah satu kasus itu terjadi pada 2008, ia diduga menjual 84 botol anggur palsu senilai 600.000 dollar AS yang ia klaim dibuat oleh kilang anggur Domaine Ponsot di Perancis pada 1929 meski kilang itu baru memproduksi anggur pada 1934.
Anggur vintage atau anggur berusia tua dan langka banyak diburu oleh kolektor di seluruh dunia dan harganya bisa mencapai miliaran rupiah.
"Ia terlibat dalam kasus-kasus pemalsuan terkait bisnis anggur yang dijalankannya, termasuk berusaha menjual anggur palsu, yang harganya jika asli adalah 1,3 juta dollar AS," kata jaksa wilayah dalam pernyataan resminya.
Penulis dan konsultan anggur, Yohan Handoyo, mengatakan, Kurniawan mulai dikenal pada 2006 karena keberaniannya mengeluarkan uang tidak sedikit untuk membeli anggur tua.
"Ia mengagetkan banyak kolektor di AS karena pada 2006 ia membeli 24 botol anggur Bordeaux seharga  75.000 dollar AS dan ia diduga menghabiskan 1 juta dollar AS setiap bulan untuk berbelanjawine," kata Handoyo kepada Pinta Karana dari BBC.
"Pemberontak"
Majalah Vogue pada 2008 menulis Kurniawan sebagai "Man with the Deepest Cellar" yang merupakan gelar kehormatan dan pengakuan sebagai kolektor anggur dengan jumlah koleksi terbanyak.
Meski dikenal sebagai jutawan yang "selalu mengenakan kaus oblong dan jeans, tetapi mengendarai Bentley atau Ferrari hitam di sekitar LA County", tidak banyak yang tahu bagaimana Kurniawan mendapatkan kekayaannya.
"Rudy ini memang 'lucu'. Dalam salah satu interview ia mengatakan terlahir dari keluarga kaya. Namun, bagi keluarganya yang merupakan keturunan China, ia dikenal sebagai pemberontak," kata Handoyo.
Menurut Handoyo, pelaku pemalsuan wine biasanya menggunakan dua modus.
"Modus pertama dilakukan justru oleh para produsen yang tidak bertanggung jawab dengan cara menggunakan jenis anggur yang tidak diperbolehkan atau mencampur wine mereka dengan lebih banyak anggur kualitas rendahan."
"Modus kedua selalu dilakukan oleh para penjahat yang mengejar untung besar dari harga wine yang belakangan ini meroket gila-gilaan. Mereka memalsu apa saja yang bisa dipalsu dari produsen fine winedi pasaran," tutur Handoyo.
Kurniawan merupakan salah satu pemain kunci dalam bisnis anggur dunia dan ia diyakini memiliki pengaruh besar untuk menentukan fluktuasi harga anggur di seluruh dunia karena kegemarannya memborong anggur-anggur tua dalam jumlah besar.
"Sejak ia muncul, harga anggur langka menjulang dan semakin banyak pembeli superkaya yang bersaing untuk mendapatkan anggur tua dan langka sehingga pasar anggur tua langsung meledak," tulis harian LA Times pada 2006.
Baik Kurniawan maupun pengacaranya belum bisa dimintai komentar. Ia saat ini mendekam di penjara hingga pengadilan menentukan besar jaminan atas dirinya pada pekan depan.
Sumber :

Tidak ada komentar:

Posting Komentar