Featured Video

Kamis, 24 Mei 2012

Kabin Remuk, Sopir Tewas-Sumbar

TRUK SERUDUK RUMAH WARGA


Kasus kecelakaan lalu lintas yang merenggut korban jiwa, makin menambah daftar jumlah nyawa yang melayang di jalan raya. Kali ini, nasib naas dialami Asril Panjaitan (52), warga Kampuang Ladah Balah Hilir Lubuak Aluang, Padang Pariaman. Lelaki malang itu, tewas setelah truk fuso BA 9352 FL yang diken­darainya, menyeruduk sebuah rumah warga di Jorong Lubuak Bauak Nagari, Batipuah Baruah, Kabupaten Tanah Datar, Selasa (22/5), sekitar pukul 23.00 WIB.

Kuatnya benturan antara truk bermuatan minuman ringan mem­buat rumah semi permanen milik pasangan Mawardi (65) dan Yusni (63) itu, rusak parah. Sementara, bagian kabin truk roda 10 yang melaju dari arah Padang Panjang menuju Batusangkar itu, remuk dan hancur berantakan. Saat ditemukan pertama kali oleh warga di sekitar lokasi keja­dian, sopir terjepit di antara dashboard, pintu sebelah kanan, lantai dan atap kabin kendaraan, dengan kondisi separuh badan bagian atas sudah berada di luar kabin kendaraan.
Kondisi tersebut, membuat proses evakuasi yang dilakukan petugas dan warga, mengalami kesulitan. Bahkan sejumlah bagian dari rangkaian kabin truk, terpaksa diputus dengan menggunakan mesin gerinda. Pantauan Haluan di lokasi kejadian,  dinihari itu, tepatnya sekitar pukul 02.40 WIB,  korban baru berhasil dikeluarkan dan se­lan­jutnya dilarikan ke salah satu ru­mah sakit di Kota Padang Panjang.
Informasi yang berhasil dirang­kum Haluan dan berdasarkan penuturan sejumlah saksi mata di tempat kejadian peristiwa me­nyebutkan, kecelakaan itu bermula ketika truk yang dikemudikan Asril Panjaitan, melaju dalam kecepatan tinggi menuju arah Batusangkar. Namun entah apa sebabnya, kenda­raan naas itu tiba-tiba meluncur begitu saja ke sisi kanan jalan dan akhirnya menghantam sebuah rumah semi permanen milik Ma­war­di. Lokasinya, persis di sebuah tikungan sebelum jembatan Jorong Lubuak Bauak.
“Hampir sebagian besar warga yang kebetulan berada di sekitar lokasi, melihat jika truk tersebut melaju dalam kecepatan tinggi. Kuat dugaan, sang sopir mengemudi dalam keadaan mengantuk. Karena sebelum akhirnya menghantam rumah, laju kendaraan seperti tidak terkendali,” kata Mawardi.
Kapolres Kota Padang Panjang AKBP Sofyan Hidayat, membe­narkan peristiwa kecelakaan lalu lintas yang terjadi di wilayah hukum Polres Kota Padang Panjang itu. Hingga kini kata Sofyan, pihaknya masih melakukan penyelidikan guna mengetahui penyebab dibalik peristiwa kecelakaan yang mereng­gut korban jiwa tersebut. Pantauan Haluan hingga pukul 14.00 WIB siang kemarin, truk naas yang dipasangi police line itu, masih berada di lokasi kejadian.
“Sesegera mungkin, truk itu akan kita bawa ke Mako Polres Padang Panjang. Karena jika dibiarkan terlalu lama, dikha­watirkan akan meresahkan warga dan tentunya akan mengganggu kelancaran arus lalu lintas,” ujar Sofyan.
Terjepit 30 Menit
Meski sempat berjuang untuk bertahan hidup selama hampir kurang lebih 30 menit dalam kondisi terjepit di kabin truk, Asril Panjaitan sempat minta tolong sebelum meregang nyawa.
Mawardi, pemilik rumah men­ceritakan, dirinya bersama sejumlah warga sekitar lokasi yang pertama kali mendapati peristiwa tersebut, masih sempat mendengar suara lirih korban Asril minta tolong. Bahkan selama kurang lebih 30 menit, warga masih sempat ber­dialog langsung dengan korban.
“Ada sekitar 30 menit dia (korban) mencoba bertahan dalam keadaan tubuhnya yang terjepit. Tapi karena memang kondisi kabin truk yang remuk, warga tak bisa berbuat banyak. Hingga akhirnya korban meninggal di tempat,” cerita Mawardi.
Mawardi bersama istrinya Yusni, mengaku baru saja berang­kat ke peraduan. Sekitar 30 menit terlelap, tiba-tiba pasangan ini dikagetkan dengan suara benturan dan gon­cangan keras. Seketika mereka berdua  terbangun. Mawardi yang sama sekali belum menge­tahui kejadian di luar, bahkan awalnya sempat mengira jika goncangan dan suara benturan di rumahnya itu diakibatkan oleh gempa. “Saya kira ada gempa. Karena begitu menghantam bagian depan rumah yang saya pergunakan untuk kedai itu, saya tidak men­dengar suara apa-apa lagi. Bahkan mesin truk itupun langsung mati,” ujar Mawardi.
Meski mengakibatkan sebagian bangunan rumahnya hancur dan bahkan nyaris roboh, namun Mawar­di masih bersyukur kejadian itu tidak sampai menimbulkan korban terhadap keluarganya. Namun demikian, Mawardi mengaku istri­nya Yusni sempat mengalami shock, karena terkejut. (h/yan)




Tidak ada komentar:

Posting Komentar