Featured Video

Selasa, 29 Mei 2012

Longsor dan Petir, 2 Warga Tewas

MUSIBAH DI PADANG PARIAMAN
Longsor dan petir menewaskan dua warga di Padang Pariaman. Setelah semalam terkubur tanah longsoran barulah jasad korban ditemukan. Sementara pada malam yang sama seorang anak 10 tahun tewas disambar petir.



Masyarakat Nagari Balai Baiak, Kecamatan IV Koto Aur Malintang, Kabupaten Padang Pariaman berduka. Pasalnya tiga musibah melanda warga nagari ini pada hari yang sama, yakni Minggu (27/3). Pertama tanah longsor, kedua sambaran petir dan ketiga pohon tumbang. Akibat tiga kejadian tersebut dua warga Nagari Balai Baiak tewas.
Tanah longsor yang memakan satu korban terjadi di Jorong Padang Gantiang, Nagari Balai Baiak, Kecamatan IV Koto Aur Malintang, Kabupaten Padang Pariaman. Korban bernama Kasek (80). Dia ditemukan sudah tidak bernyawa di bawah timbunan tanah longsoran.
Korban sudah dimakamkan oleh keluarga, di pemakaman keluarga yang tak jauh dari tempat kejadian, kemarin.
Salah seorang kemenakan kor­ban Kenek (30), menceritakan, kejadian bermula pada pukul 17.00 WIB, Minggu (27/5), saat korban berjalan menuju sawahnya di pinggir tebing untuk membuka aliran air irigasi menuju sawahnya. Namun naas, tiba-tiba tebing yang berada dekat dengan korban longsor dan langsung menimpa Kasek.
Wali Jorong Padang Gantiang, Rustam saat kejadian kebetulan berada di sekitar tempat kejadian perkara (TKP). Ia terkejut begitu mengetahui Kasek tertimbun longsor. Rustam pun bergegas memberitahu warga lainnya. Seke­tika warga pun bersama-sama memberikan bantuan.
“Saat itu wali jorong, Rustam, kebetulan melintas di tempat kejadian, dan melihat mamak saya ini tertimbun tanah, lalu pak wali jorong memberitahu warga sehingga warga pun beramai-ramai datang membantu,” ujarnya.
Tanah yang menimbun korban begitu banyak, sehingga pencarian jasad Kasek pun tak berlangsung mudah. Hingga malam hari di tengah hujan badai pun warga terus saling bahu-membahu mencari korban. Sekitar 150 orang warga terlibat dalam upaya pencarian. Setelah terus mencari dengan alat seadanya, barulah pada Senin (28/5) pukul 08.00 tubuh Kasek dite­mukan. Kondisi cukup mem­priha­tinkan. Kaki Kasek patah.
“Hampir 150 orang  warga membantu mencari dan pagi harinya pukul 08.00 WIB, baru ditemukan,” katanya. Menurut Kenek, Badan Penang­gulangan Bencana Daerah (BPBD) Pariaman dan Agam ikut turun ke TKP untuk memberikan bantuan. Pihak BPBD mengimbau warga untuk menjauhi lokasi kejadian, karena dikhawatirkan masih ada potensi longsor susulan.
Tersambar Petir
Sementara itu pada malam yang sama saat sebagian warga mencari korban longsor dalam kondisi hujan badai, petir menyam­bar salah satu rumah warga dan menewaskan seorang anak, Ija (10), di Jorong Bukit Aru, yang bertetang­ga dengan Jorong Padang Gantiang.
Wali Jorong Bukit Aru, Deri Suwandi, mengatakan, petir tersebut terjadi pada pukul 21.00 WIB, saat warga terfokus dengan pencarian korban longsor, tiba-tiba terdengar suara petir menggelegar mengarah ke salah satu rumah warga. Beri­kut­nya diketahui petir itu ternyata menyambar satu unit rumah dan menyebabkan seorang penghuni rumah tewas. Begitu menerima informasi ada warga tewas tersam­bar petir, seketika para pencari jasad Kasek pun berhenti mela­kukan upaya evakuasi . Sebagian dari mereka beranjak  ke rumah korban yang tersambar petir.
“Kami mendapat kabar ada korban akibat petir itu, setelah ada beberapa orang warga yang berte­riak menyampaikannya, kami pun bergegas menuju ketempat kejadian dan menemukan korban sudah tak bernyawa dengan kondisi leher membiru,” tuturnya. Di jelaskannya, evakuasi sem­pat terhambat akibat cuaca yang tak mendukung, ditam­bah daerah Jorong Padang Gantiang belum dialiri listrik.
“Pada malam itu, warga sedikit panik, karena tak lama setelah kejadian korban longsor, dan warga yang tersambar petir, satu rumah semi permanen milik warga, Raini (45) juga tertimpa pohon durian yang berukuran cukup besar. Meski tidak memakan korban jiwa, namun sebagian rumahnya hancur,” ka­tanya menambahkan. (h/rvo)





Tidak ada komentar:

Posting Komentar