Featured Video

Selasa, 29 Mei 2012

Pesepak Bola IPL dan ISL Ancam Mogok



ARY WIBOWO
Anggota Asosiasi Pemain Profesional Indonesia (APPI) saat menggelar jumpa pers di Hotel Atlit Century, Jakarta, Senin (28/5/2012).


Sejumlah pemain IPL dan ISL yang tergabung dalam Asosiasi Pemain Profesional Indonesia (APPI) mengancam akan mogok bermain jika dua kompetisi itu masih bermasalah, khususnya dalam hal pemenuhan hak para pemainnya.

Pemain Sriwijaya FC, Ponaryo Astaman, mengatakan langkah itu akan dilakukan jika beberapa solusi yang ditawarkan menemui jalan buntu. APPI sebelumnya mengungkapkan 13 klub yang berasal IPL dan ISL masih belum memenuhi hak para pemainnya, termasuk masalah gaji dan perizinan bagi pemain asing.
Asosisi tersebut lantas mengultimatum sejumlah klub itu agar menyelesaikan segala permasalahan hak pemain sebelum 7 Juni 2012.
"Pemogokan ini adalah langkah terakhir untuk menyelesaikan masalah ini. Sebagai langkah awal, kami akan tetap menjaga komunikasi dengan klub untuk mencari solusi. Tetapi jika semua alternatif itu berakhir dengan deadlock, bukan tidak mungkin pemogokan itu akan terjadi," ujar Ponaryo yang juga menjabat sebagai Presiden APPI, saat jumpa pers di Hotel Atlit Century, Jakarta, Senin (28/5/2012) petang.
Hal itu juga diamini oleh pemain Persija Jakarta, Bambang Pamungkas. Pemain berusia 31 tahun yang juga menjabat sebagai Wakil Presiden APPI ini mengatakan, mengingat waktu yang semakin dekat, pihaknya akan tetap melakukan negosiasi dengan beberapa klub yang bermasalah tersebut. "Kalau tidak mencapai solusi akan ada gerakan lebih ekstrem, barangkali ya dengan pemogokan itu. Setiap pemain ingin bermain dalam satu liga dan pengurus. Setelah deadline FIFA, pemain akan sepakat bermain dalam satu wadah, tidak akan bermain di kompetisi sebelah. Dua kompetisi tidak mungkin ada lagi setelah deadline itu," ungkap Bambang.
Pertemuan tersebut memang menghasilkan beberapa poin penting bagi beberapa persoalan sepak bola nasional. Pertama, APPI mengharapkan dan mendukung adanya satu liga dalam satu kepengurusan federasi yang diakui secara sah oleh FIFA. Perlindungan atas hak para pemain untuk membela timnas pun harus diberikan oleh klub, sesuai dengan regulasi FIFA.
APPI juga menginginkan adanya keputusan tegas FIFA terkait permasalahan sepak bola nasional, tanpa harus memberikan sanksi kepada federasi di Indonesia. Selain itu, untuk musim berikutnya, kompetisi sepak bola harus diikuti oleh sejumlah klub yang dapat menjamin keberlangsungan operasional dan finansial klubnya, minimal dalam satu musim.


http://bola.kompas.com

Tidak ada komentar:

Posting Komentar