Featured Video

Senin, 18 Juni 2012

Kota Solok “Diserbu” Pengemis


Masyarakat Kota Solok kaget dengan makin banyaknya pengemis yang masuk ke daerahnya secara bergerombol.
Pengemis dari berbagai tingkat usia, mulai anak-anak hingga usia lanjut itu, diduga  berasal dari Kabupaten Mua­ro Bungo, Provinsi Jambi.
Pantauan Haluan di pasar Solok, Minggu (17/6) sekitar pukul 10.00 WIB, terlihat, para pengemis itu sudah mulai masuk pasar Solok dengan tujuan meminta belas kasihan para pedagang maupun mas­ya­rakat yang dijumpainya. Dengan bermodalkan ember kecil dan anak yang digen­dongnya, pengemis itu terus bergerak mengitari pasar Solok.

Banyak pedagang dan masyarakat yang kaget bah­kan tertarik untuk memper­hatikan lebih lanjut  kehadiran mereka. Karena pakaian para pengemis itu tidak seperti pengemis yang biasa mencari nafkah di Kota Solok. Pa­kaian­nya lusuh dan kumal. Rambut tidak teratur. Dan jika berpapasan dengan mere­ka, tercium aroma bau tak sedap. Masyarakat menduga, para pengemis itu berasal dari suku anak dalam (kubu).
Pengemis itu tak hanya kaum perempuan, tapi juga laki-laki. Mereka datang secara berkelompok. Bahkan diantara mereka ada yang tengah hamil muda. Sedang­kan anak-anak yang dibawa tampak tidak berpakaian sehelai benangpun. Para penge­mis itu berkeliaran dari pintu-ke pintu kios pedagang. Selain di dalam pasar Solok, juga ada yang di terminal dan jalan-jalan utama.
“Dilihat dari penampi­lannya, kami menduga merek­a yang datang ke pasar Solok itu berasal dari suku anak dalam. Kemudian masuk ke Kota Solok merupakan kiri­man dari daerah Muaro Bungo karena kehidupan di kabu­paten tetangga itu sudah terdesak dan menjadi perma­salahan sosial,” jelas Amnas­men, Ketua KPUD Kota Solok
“Di Kota Solok memang banyak juga pengemis yang mencari nafkah. Namun corak dan penampilannya tidak seperti itu. Pakaiannya masih lebih bagus. Bahkan ditinjau dari segi agama Islam, mere­ka cukup sopan dan selalu mengucapkan salam terlebih dahulu. Tapi kalau yang berasal dari Muaro Bungo itu tak satupun yang mengucap­kan salam. Mereka hanya menyodorkan ember kecil saja,” jelas Amnasmen.
Ketika ditanya asal dae­rah, mereka memang mengaku dari Jambi. Jumlahnya yang datang ke Kota Solok men­capai 70 orang.
Mereka kabarnya menetap di kawasan Simpang Rumbio. Namun persisnya di tempat siapa, juga tak ada yang tahu.
Kepala Dinas Sosial Te­naga Kerja Kota Solok Edi Candra, SH yang dihubungi Haluan Minggu (17/6) sore (17/6) mengaku telah mendapat informasi dari masyarakat terkait adanya  pengemis dari luar daerah yang masuk  ke Kota Solok dengan jumlah yang cukup banyak secara serempak.
“Kita di Kota Solok me­mang sering mendapat kiri­man dari luar daerah. Tak hanya pengemis, tapi juga orang gila.
Namun khusus pengemis dengan jumlah banyak, baru kali ini ditemui. Kita akan segera berkoordinasi dengan Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) untuk memulang­kan mereka kembali ke daerah asalnya,” tegasnya. (h/alf)


Tidak ada komentar:

Posting Komentar