Featured Video

Senin, 18 Juni 2012

10 Cara Pemakaman yang Unik


Mumi merupakan salah satu pemakaman yang dinilai aneh (www.dailymail.co.uk)
Kematian adalah satu tahapan misterius yang semua manusia pasti hadapi. Dalam menyikapi kematian ini, sejumlah peradaban di dunia memiliki caranya sendiri, termasuk memperlakukan jasad yang sudah tak bernyawa. Umumnya saat ini, manusia memakamkan kerabat mereka di dalam tanah, seperti ajaran beberapa agama besar yang berkembang di dunia.Tapi, ada juga cara yang dinilai aneh.Laman Livescience membuat 10 daftar prosesi kematian yang aneh tersebut. Berikut lima diantaranya: 

10. Mumi
Proses pemakaman yang berasal dari Mesir kuno ini mungkin cara yang paling terkenal di dunia. Prosesi untuk kalangan kelas atas ini dilakukan dengan mengeluarkan seluruh organ tubuh terlebih dahulu, termasuk otak, melalui hidung.
Tubuh kemudian diisi dengan bahan kering seperti serbuk gergaji lalu kemudian dibungkus dengan linen. Orang Mesir percaya, mumifikasi ini membantu jiwa dalam perjalanan menuju akhirat.

9.Cryonic atau pembekuan
Cryonic adalah teknik pembekuan mayat sehingga sel-sel tubuh tidak rusak. Penemu metode ini adalah Robert Ettinger dan meninggal pada 23 Juli 2011. Dia pun menjadi orang ke-106 yang memanfaatkan teknologi ini. Biasanya, pengguna teknik ini yakin bisa dihidupkan lagi. Seseorang yang meninggal kemudian segera dimasukkan dalam larutan nitrogen kemudian dibekukan untuk menghindari kerusakan sel-sel tubuh.

8. Kremasi ala Bali
Berbeda dengan suasana pemakaman barat yang muram, atmosefer upacara kematian umat Hindu Bali menyerupai karnaval. Jasad orang mati diarak menuju lokasi pembakaran. Setelah diarak, mayat kemudian dipindahkan ketempat berbentuk sapi untuk kemudian dibakar. Upacara ini disebut Ngaben.

7. Plastination
Teknik ini cukup kontroversial. Plastination adalah teknik mengawetkan tubuh dengan menggantikan komponen air dan lemak pada tubuh atau organ mahluk hidup dengan jenis plastik tertentu. Hasilnya, tubuh tersebut tidak tidak berbau atau busuk, dan bahkan mempertahankan sifat sebagian besar sampel asli. Teknik ini diciptakan ahli anatomi Jerman Gunther von Hagens pada tahun 1977. Semula, teknik ini digunakan untuk mengawetkan spesimen kecil untuk penelitian medis. Obyek teknik ini kemudian berkembang menggunakan seluruh tubuh manusia.

6.Gua kematian manusia Neandertal
Sebelum mengenal pemakaman di tanah, sekitar 100 ribu tahun lalu, manusia Neandertal memilih pelosok gua-gua di Eropa dan Timur Tengah sebagai tempat peristirahatan terakhir. Menurut arkeolog, manusia Neandertal menganggap gelap, relung misterius di kedalaman gua merupakan tempat yang baik untuk mentransfer ke dunia lain.

5. Bog Bodies
Di abad pertengahan, penduduk di sekitar rawa Eropa Utara sengaja menyimpan kerabat mereka yang meninggal di rawa tersebut. Rupanya, rawa ini memiliki kandungan yang membuat jasad manusia awet.

4. Pemakaman ala kaum Tibet
Alih-alih memakamkan mayat di tanah keras bebatuan, beberapa orang Tibet mengirim jasad orang-orang terkasih ke puncak gunung. Jasad itu ditaruh di sana supaya dimakan burung nasar.
Bahkan, ada beberapa jasad yang sengaja dibongkar dan dicampur tepung dan susu agar (mungkin) terasa lebih enak bagi burung sehingga tak ada jasad tersisa.

3. Pemakaman kapal kaum Viking
Di abad pertengahan, kaum pelaut asal Skandinavia, Viking, hidup dan mati di laut. Tapi, ada prosesi khusus bagi Viking kaya ketika mati. Mereka ditempatkan di sebuah kapal yang penuh dengan makanan, perhiasan, senjata, bahkan kadang lengkap dengan pelayan dan binatang kesayangan. Semua fasilitas ini ditaruh di kapal dengan harapan Viking itu nyaman di kehidupan setelah kematian. Perahu-perahu itu kemudian dikubur di tanah, dibakar, atau diarungkan ke laut. Tujuan kehidupan setelah mati prajurit Viking adalah Valhalla atau 'Odin's Hall.'

2.Pemakaman pohon
Banyak suku-suku asli di dunia yang beranggapan bahwa cara terbaik 'membuang' orang mati adalah dengan menempatkan mereka setinggi mungkin, ketimbang menaruhnya di bawah. Sejumlah suku di Australia, British Columbia, Amerika dan Barat Daya Siberia diketahui mempraktikkan pemakaman di atas pohon. Mereka membungkus jasad dengan kain kafan atau pakaian lalu menaruhnya di lekukan pohon agar membusuk secara alami.

1. Menara Kesunyian 
Penganut Zoroastrianisme percaya bahwa tubuh manusia tidak murni sehingga tidak boleh mencemari bumi setelah mati melalui cara kremasi atau pemakaman. Sebaliknya, orang mati harus dibawa ke seremonial 'tower of silence' atau menara kesunyian, yang biasanya terletak di pada sebuah dataran tinggi dan gunung tinggi. Jasad kemudian dibiarkan terbuka untuk dimangsa binatang. Tulang-tulang sisa yang kering terkena matahari kemudian dikumpulkan dan dilarutkan dalam kapur.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar