Featured Video

Senin, 02 Juli 2012

Oknum Polisi Kerap Memalak, Nelayan Resah


KOMPAS.com/ Suddin SyamsuddinSuasana Pangkalan Pendaratan Ikan (PPI) Cempae, Kota Parepare.
 Sejumlah nelayan yang ada di Pangkalan Pendaratan Ikan (PPI) Cempae, Kota Parepare mengaku resah, karena sering menjadi korban pemalakan oknum polisi di perairan Laut Ujung Lero. Para oknum polisi itu meminta sejumlah uang, dengan menggunakan kapal pemburu untuk menghadang nelayan.


Mereka biasanya beralasan hendak memeriksa dokumen nelayan. Diungkapkan, ada seorang oknum anggota Polairut berpangkat Briptu berinisial HRS, meminta uang minimal Rp 1 juta kepada nalayan, jika tak ingin terjadi penyitaan dokumen dan bahkan penangkapan.

Iwan, salah seorang pengusaha Ikan mengaku resah. "Dokumen kapal saya sering kena sita oleh oknum polisi tersebut," kata Iwan di PPI Cempae, Senin
(2/7/2012) pagi.

Hal yang sama dikatakan nelayan lainnya, Taju. ia mengaku mengalami kejadian serupa, bahkan sejumlah dokumen kapal disita. "Kami nelayan di PPI taat aturan, karena jika dokumen kapal kami tidak berlaku lagi, kami terus mengurus dengan tepat waktu," kata Taju.

Mustang Sakka, seorang juragan kapal, juga sering mengalami hal serupa. Meski berbagai dokumen kelengkapan persyaratan, seperti izin trayek, pajak tahunan, sertifikat kesempurnaan, telah dilengkapi, namun ia kerap menjadi sasaran pemalakan. "Bahkan jika oknum polisi tersebut tidak menemukan pelanggaran, ia membuatkan alasan bagaimana caranya agar dokumen kita bisa dia sita," ujar Sakka.

Pengusaha kapal lainnya Sangkui, juga memberikan testimoni senada. Setelah ditangkap, mereka biasanya menyuruh pengusaha, mengambil kelengkapan
dokument tersebut ke kantor Pol Airut, dengan meminta uang senilai Rp 1 juta.

Kini, kata Sangkui, nelayan enggan datang ke PPI karena mereka khawatir menjadi korban pemalakan. "Hari ini, nelayan yang datang ke PPI ini, karena mereka diantar langsung oleh Angkatan Laut," ujarnya.

Mendengar hal ini, Kepala Bidang Hubungan Masyarakat (Kabid Humas) Polda Sulsel, Kombes Pol Chevi Ahmad Sopari, melalui telepon selulernya mengatakan, pihaknya akan mengecek, dan  jika terbukti akan menindaki oknum polisi tersebut, " Itu bukan suatu perbuatan yang terpuji, dan kita akan cek dulu kebenarannya." uangkap Chevi singkat.

http://regional.kompas.com

Tidak ada komentar:

Posting Komentar