Pemilik akun twitter @Triomacan2000 mulai merambah ranah hukum Sumatera Barat. Pasalnya, akun twitter @Triomacan2000, yang kicauannya selalu tentang isu sensitif, dan mengaku bernama Ade Ayu Sasmita ini menulis terkait keberadaan mantan Bupati Dharmasraya Marlon Martua yang kini menjadi DPO Kejaksaan Tinggi Sumbar. Dikatakannya, Marlon yang sudah jadi buronan sejak setahun lalu, sekarang malah hidup senang di salah satu hotel Kuala Lumpur, Malaysia.
Di tweet-nya, pada 26 Agustus 2011 sekitar pukul 08.35, @Triomacan2000 menulis, “Marlon sang buronan @KPK_RI itu skrg hidup tenang dan mewah, menginap di Sheraton Hotel, Kuala Lumpur, Malaysia,” kicaunya.
Praktis, kebenaran tweet ini memicu reaksi berbagai pihak. Apalagi, sampai saat ini, buron kasus dugaan korupsi pengadaan lahan untuk pembangunan RSUD Sungaidareh tersebut dalam status cekal. Artinya, dia dilarang dan tidak bisa bepergian ke luar negeri.
“Ini gila, apa benar. Kalau iya penegak hukum kecolongan dong,” ungkap pengguna twitter @TERUbozu.
Meski hanya 17 kata, ternyata tweet tersebut cukup membuat Kejati Sumbar panik. Pasalnya, hingga kini usaha jaksa mengejar Marlon tak kunjung berhasil, @Triomacan2000, yang mengaku kelahiran Bukittinggi dan pernah kuliah di tiga universitas ini, malah mengirim kabar keberadaan Marlon.
“Apakah itu bisa dipertanggungjawabkan? Jangan asal bicara, kita susah payah mengejarnya,” sebut Kepala Seksi Penerangan Hukum dan Hubungan Masyarakat (Kasipenkum dan Humas) Kejati Sumbar Ikhwan Ratsudy. Namun, kata Ikhwan, tweet @Triomacan2000 tersebut akan menjadi pijakan dasar kejaksaan untuk terus mengejar Marlon. Bahkan, Ikhwan Ratsudy menyebutkan akan langsung melapor ke Kajati Sumbar untuk membahas masalah ini.
“Jika sahih, tim akan segera diterbangkan ke Kuala Lumpur, untuk menjemputnya (Marlon-red). Kita serius,” kata Ikhwan.
Sebenarnya, isu keberadaan Marlon di Malaysia sudah didengar pihak kejaksaan. Kajati Sumbar Mohammad Hamid bahkan menyebutkan secara langsung kepada wartawan tentang kabar tersebut, saat menggelar jumpa pers Hari Adhiyaksa Juni lalu.
“Kabarnya memang, Marlon di Malaysia. Tapi itu selentingan yang belum bisa dibenarkan. Kita akan check dan bekerja sama dengan Interpol untuk menangkapnya,” kata M Hamid kala itu.
sumber
Tidak ada komentar:
Posting Komentar