kompas.com
Jutaan belalang yang melintas dan menyerbu beberapa pusat keramaian di dalam Kota Kefamenanu membuat warga terheran-heran. Maka belalang-belalang yang menjadi hama pertanian itu pun menjadi tontonan karena seolah-olah menyerbu kota dari segala penjuru.
Kawanan belalang yang jumlahnya diperkirakan jutaan tersebut, terbang dari arah barat Kefamenanu menyusuri pasar, terminal, kelurahan Tubuhue, kilometer 5 jurusan Atambua dan terus berputar. Sebagian ada yang hinggap mencari dedaunan hijau seperti sayuran, tanaman pertanian dan rumput sementara sebagian lagi terbang rendah dan mengganggu pengendara yang ada di jalan.
"Selama ini kita hanya dengar dan baca di media kalau belalang hanya menyerang di wilayah desa dan pinggiran kota, tetapi sekarang sudah masuk ke kota bahkan di pusat keramaian juga penuh dengan belalang sehingga kita rekam saja di HP, karena ini adalah fenomena unik," jelas dua warga Kefamenanu, Gery Ndua dan Yes Ale, Selasa (21/8/2012).
Keduanya takjub melihat jutaan belalang yang melintas sejak pukul 12.00 Wita sampai 16.30 Wita. Keheranan juga dirasakan warga di dalam terminal baik itu pedagang, pembeli maupun para penumpang angkutan.
Tedy Olin, seorang tukang ojek di terminal, sempat merasa terganggu dengan banyaknya belalang di sepanjang jalan dari arah Pasar Baru menuju Lembaga Pemasyarakatan Kefamenanu, sehingga membuat dirinya kewalahan mengendarai motornya.
"Jutaan belalang itu terbang rendah sehingga sebagian ada yang kena badan saya dan sebagiannya berhamburan di jalan sehingga saya sempat berhenti beberapa saat sambil menunggu mereka berlalu. Tetapi jumlah yang lewat semakin banyak, karena itu terpaksa tabrak saja untuk melewati mereka," jelas Olin.
Sejauh ini tidak ada upaya dari warga untuk membasmi belalang, meski serangga itu dalam perjalanannya merusak berbagai tanaman. Menurut warga, jika belalang itu diusir atau dibakar, maka jumlahnya bukan berkurang tetapi yang datang akan semakin banyak.
Serbuan belalang sudah beberapa kali terjadi di Timor Tengah Utara. Bupati TTU Raymundus Sau Fernandes mengatakan, melalui dinas pertanian ia telah melakukan upaya membasmi hama dengan pola penyemprotan pestisida, namun hingga kini belum berdampak.
"Kita sudah lakukan upaya pembasmian dengan pola semprot terhadap belalang dewasa, tetapi upaya tersebut tidak bisa menyelesaikan bahkan tidak mengurangi jumlah belalang, karena mereka selalu berpindah-pindah," kata Fernandes.
Menurut Fernades, saat ini dari pemda masih mendata jumlah kerusakan dan kerugian yang dialami warga akibat serangan belalang yang merusaki tanaman warga.
sumber
Tidak ada komentar:
Posting Komentar