Featured Video

Kamis, 30 Agustus 2012

OBAMA AKAN DIBUNUH TENTARA


Sekelompok tentara Amerika Serikat (AS) membentuk sebuah milisi anarkis dan menghabiskan dana 87.000 dollar (Rp 829 juta) untuk persenjataan dalam rangka menggulingkan pemerintah dan akhirnya membunuh Presiden Barack Obama.

Demikian menurut sebuah dakwaan pengadilan terhadap para tentara itu seperti dilapor­kan Daily Telegraph, Selasa  waktu setempat.
Mereka dituduh telah mem­bentuk sebuah kelompok yang disebut FEAR, singkatan dari Forever Enduring Always Ready, dan membeli sebidang tanah di Negara Bagian Washington. Dari  tanah itulah nantinya mereka akan melancarkan serangan.
Mereka dikatakan sudah berencana untuk meledakkan sebuah bendungan dan meracuni ladang apel di Negara Bagian Washington, mengebom taman di Savannah, Georgia, menyerang kendaraan-kendaraan milik para karyawan Departemen Keama­nan Dalam Negeri, dan mengam­bil alih sebuah pusat kontrol amunisi di markas tentara yang luas di Fort Stewart, Georgia.
Para jaksa mengatakan, tujuan jangka panjang mereka adalah revolusi, menjatuhkan pemerintahan AS dan membu­nuh Presiden Barack Obama. Namun tidak diketahui kapan dugaan persekongkolan itu akan terjadi.
Rincian tentang milisi terse­but terungkap dalam proses pengadilan sipil di Georgia di mana tiga tentara telah dituduh melakukan pembunuhan. Prajurit Isaac Aguigui, yang diidentifikasi sebagai pendiri dan pemimpin FEAR, Sersan Anthony Peden, dan Prajurit Christopher Salmon, didakwa atas kematian seorang mantan tentara, Michael Roark (19 tahun), dan pacarnya Tiffany York (17 tahun). Kedua korban diduga dibunuh di hutan di Georgia Desember lalu, demi  menjaga rahasia keberadaan milisi tersebut.
Terdakwa keempat dalam kasus itu, Prajurit Michael Burnett (26 tahun), mengakui dua tuduhan pembunuhan pada hari Senin. Dia bersikap kooperatif dengan para jaksa dalam sebuah kesepakatan yang akan memung­kinkan dia terhindar dari huku­man mati.
Burnett mengatakan kepada pengadilan bahwa Prajurit Agui­gui memperkenalkannya pada “naskah”, yang merupakan “sebu­ah buku tentang patriot sejati”, dan bahwa milisi itu bertujuan “untuk membawa pemerintahan kembali ke rakyat”.
Para jaksa mengatakan, para anggota milisi itu menge­nakan tato anarkis dan tidak diketahui berapa banyak jum­lah anggo­tanya. Dakwaan pe­nga­dilan menyebutkan, Aguigui mendanai kelompok itu dengan menggu­nakan dana sebesar 500.000 dollar yang merupakan uang hasil klaim asuransi yang ia terima setelah kematian istrinya yang sedang hamil tahun lalu. Dia dikatakan telah merekrut para anggota di kalangan tentara AS.
Jaksa Isabel Pauley menga­takan, milisi itu “berpengetahuan, punya sarana dan motif untuk melaksanakan rencana mereka”.
Yakin Menang
Sementara itu  Barack Oba­ma meminta pendukungnya untuk tidak mencela konvensi nasional yang diadakan Partai Republik. Menurutnya gelaran itu berjalan menarik. “Saya yakin kegiatan di Tampa berjalan menarik. Saya yakin mereka membicarakan hal yang baik tentang saya,” ujar Obama sam­bil bercanda, seperti dikutip Yahoo News, Rabu .
Berbicara di depan pendu­kungnya di Colorado State Uni­ver­sity, Obama menyebutkan, “mereka memperkerjakan ba­nyak produser televisi ternama. Tetapi yang menjadi isu saat ini, hal tersebut tidak akan membuat mereka menang.” Di saat itulah para pendukungnya mulai berte­riak mencela Partai Republik. “Jangan Hina Republik. Respons terbaik adalah pergi ke tempat pemungutan suara dan bawa serta teman kalian untuk membe­rikan suaranya,” tutur Obama.
Obama juga memberikan peringatan kepada pendukungnya yang sebagian besar masih berusia muda, untuk hati-hati dengan sikap sinis Partai Repub­lik. Menurutnya, hal itu bisa membuat para pendukungnya merasa patah semangat dan tidak muncul di saat pemungutan suara. “Mereka (Republik) terus mengatakan bahwa perubahan tidak mungkin dilakukan. Mereka juga katakan kalian tidak bisa membuat perubahan. Jangan dengarkan suara-suara sinis itu. Jangan pernah dengarkan mere­ka,” tegas Obama.  

sumber

Tidak ada komentar:

Posting Komentar