Tikungan curam di Kelok 44 (Putri/detikTravel)
Salah satu plang nomor kelok (Putri/detikTravel)
Rest area di Kelok 44 (Putri/detikTravel)
Cantiknya Danau Maninjau dari Kejauhan (Putri/detikTravel)
Permukaan danau yang seperti kaca raksasa (Putri/detikTravel)
Maninjau - Cantik dan bikin merinding, begitulah jika Kelok 44 di Sumatera Barat digambarkan dengan kata-kata. Pemandangannya indah karena letaknya di tebing. Namun siap-siap deg-degan saat melewati 44 belokannya yang curam. Wih!
Jalan berkelok di Kabupaten Agam ini menjadi jalur yang paling terkenal di Sumatera barat. Saking terkenalnya, jalur ini pun jadi ikon acara balap sepeda taraf internasional, Tour de Singkarak yang diadakan Juni 2012 lalu. Kelok yang memiliki nama lokal Kelok Ampek Puluh Ampek ini merupakan jalan dari Bukittingi menuju Danau Maninjau.
Ada yang harus diingat saat melancong ke sini. Jika Anda belum terlalu pintar menyetir, jangan sekali-kali mengendarai kendaraan di rute ini. Belokan yang curam dan langsung menurun sangat berbahaya bagi pengemudi yang belum profesional. Kadang, ada beberapa belokan yang sangat curam sehingga jalannya terlihat putus.
Saat detikTravel berkunjung beberapa waktu lalu, jika Anda datang dari arah Bukittinggi, maka plang pertama yang dilihat saat memasuki kawasan Kelok 44 adalah Kelok 1. Semakin menurun dan berliku, makin besar angka yang ada di plang. Di setiap kelok, tersedia semacam rest area yang berupa warung makan. Dari situ, wisatawan bisa beristirahat sekaligus menikmati pemandangan yang ada.
Banyak wisatawan yang sengaja berlama-lama di rest area karena pemandangan di sana memang indah. Selain bisa melihat kendaraan yang sedang sibuk berkelok di rute tersebut, rest area di sana juga menyajikan pemandangan terbaik. Menurut beberapa wisatawan, Danau Maninjau lebih cantik jika dilihat dari jauh dibanding dari dekat. Salah satu spot tepat untuk melihat Danau Maninjau adalah di rest area yang tersebar di Kelok 44.
Panorama hijau dari pepohonan dan air danau menghipnotis siapa saja yang melihat. Tidak hanya hijau, warna-warni menghias kelok ini karena ada bunga-bunga yang sengaja ditanam penduduk sekitar untuk menambah keindahan pemandangan. Danau Maninjau yang megah dan cantik memantulkan pemandangan yang membuatnya seperti cermin alam raksasa. Panorama Bukit Barisan pun menyempurnakan pemandangan khas Sumatera Barat ini.
Saat paling tepat mendatangi kelok eksotis ini adalah saat pagi hari. Karena pada pagi hari, udara masih sangat dingin dibanding saat siang hari. Pemandangan pun terasa magis karena sinar matahari masih cenderung malu-malu. Namun, bukan berarti daerah ini tidak bisa dikunjungi saat siang hari. Hanya saja matahari yang bersinar terlalu terik memantul dari permukaan danau sehingga membuat pemandangan terlihat lebih silau.
Jika Anda tak puas berada di sana hanya sebentar, bisa menginap di hotel sekitar. Ada beberapa hotel yang bisa diinapi dan memiliki pemandangan langsung menghadap Danau Maninjau. Pagi akan sangat sempurna kala membuka jendela dan melihat Danau maninjau dari ketinggian. Cantik!
Jalan berkelok di Kabupaten Agam ini menjadi jalur yang paling terkenal di Sumatera barat. Saking terkenalnya, jalur ini pun jadi ikon acara balap sepeda taraf internasional, Tour de Singkarak yang diadakan Juni 2012 lalu. Kelok yang memiliki nama lokal Kelok Ampek Puluh Ampek ini merupakan jalan dari Bukittingi menuju Danau Maninjau.
Ada yang harus diingat saat melancong ke sini. Jika Anda belum terlalu pintar menyetir, jangan sekali-kali mengendarai kendaraan di rute ini. Belokan yang curam dan langsung menurun sangat berbahaya bagi pengemudi yang belum profesional. Kadang, ada beberapa belokan yang sangat curam sehingga jalannya terlihat putus.
Saat detikTravel berkunjung beberapa waktu lalu, jika Anda datang dari arah Bukittinggi, maka plang pertama yang dilihat saat memasuki kawasan Kelok 44 adalah Kelok 1. Semakin menurun dan berliku, makin besar angka yang ada di plang. Di setiap kelok, tersedia semacam rest area yang berupa warung makan. Dari situ, wisatawan bisa beristirahat sekaligus menikmati pemandangan yang ada.
Banyak wisatawan yang sengaja berlama-lama di rest area karena pemandangan di sana memang indah. Selain bisa melihat kendaraan yang sedang sibuk berkelok di rute tersebut, rest area di sana juga menyajikan pemandangan terbaik. Menurut beberapa wisatawan, Danau Maninjau lebih cantik jika dilihat dari jauh dibanding dari dekat. Salah satu spot tepat untuk melihat Danau Maninjau adalah di rest area yang tersebar di Kelok 44.
Panorama hijau dari pepohonan dan air danau menghipnotis siapa saja yang melihat. Tidak hanya hijau, warna-warni menghias kelok ini karena ada bunga-bunga yang sengaja ditanam penduduk sekitar untuk menambah keindahan pemandangan. Danau Maninjau yang megah dan cantik memantulkan pemandangan yang membuatnya seperti cermin alam raksasa. Panorama Bukit Barisan pun menyempurnakan pemandangan khas Sumatera Barat ini.
Saat paling tepat mendatangi kelok eksotis ini adalah saat pagi hari. Karena pada pagi hari, udara masih sangat dingin dibanding saat siang hari. Pemandangan pun terasa magis karena sinar matahari masih cenderung malu-malu. Namun, bukan berarti daerah ini tidak bisa dikunjungi saat siang hari. Hanya saja matahari yang bersinar terlalu terik memantul dari permukaan danau sehingga membuat pemandangan terlihat lebih silau.
Jika Anda tak puas berada di sana hanya sebentar, bisa menginap di hotel sekitar. Ada beberapa hotel yang bisa diinapi dan memiliki pemandangan langsung menghadap Danau Maninjau. Pagi akan sangat sempurna kala membuka jendela dan melihat Danau maninjau dari ketinggian. Cantik!
sumber
Tidak ada komentar:
Posting Komentar