“Tahun 1984 pada saat penyerangan Cakranegara, ibukota kerajaan Lombok dan “pasukan wanita pengawal rajanya” yang dipersenjatai dengan tombak dan keris, menyerang pasukan Belanda dengan dahsyat. Setelah menderita kekalahan yang besar, Belanda yang awalnya hanya mempertahankan diri, tapi bukan karena berlaku sopan, terpaksa menanggapi serangan prajurit wanita yang kuat itu secara serius dan bertempur dengan mereka seolah-olah mereka lawan yang seimbang bukan hanya sekelompok wanita”. M.M. Bakunin (konsul Rusia di Batavia), "Belanda Tropis", 1902
Sayangnya Lombok tidak ambil bagian dalam karnaval prajurit wanita kali ini, tapi beberapa daerah lain di Indonesia ikut ambil bagian dalam karnaval prajurit wanita ini dan penampilan mereka sama sekali tidak mengecewakan, contohnya gadis-gadis perwakilan dari Riau ini mereka dipersenjatai dan memiliki kemampuan menggunakan keris, parang dan tombak:
Posting pertama mengenai karnaval prajurit di TMII bisa dilihat DISINI Highlights: Parade of Traditional Troops-2
Ayo siapa yang berani coba-coba, pikir-pikir dulu sebelum berhadapan dengan mereka, jangan seperti Belanda dan antek-anteknya dibawah ini:
Coba saja macam-macam – mereka akan lawan:
Prajurit Wanita Riau dibentuk pada abad ke-18 dan diberi nama Laskar Cik Puan.
Lampung lagi-lagi mengecewakan – kecuali, Mahkota ini:
Dan ini prajurit wanitanya – waduh! – tidak ada yang spesial, mereka cuma membawa bendera :-(
Tapi mereka mencoba melukiskan peperangan dengan penjajah Belanda pada tahun 1820-1833.
Ya, para prianya mempertunjukan seni bela diri silat
Yang berikut ini perwakilan dari Bengkulu. Sesudah peperangan...
…tambah pernikahan :-)
Waktu istirahat bisa dipakai untuk latihan fisik:
Yang ini juga ada prajurit wanitanya:
Di depan para wanita itu para pria jadi bersemangat dan beratraksi aneh-aneh dengan genderang mereka, benar-benar ajaib: :-)
Saya sudah pernah tulis mengenai tarian Indonesia timur yang terkadang sulit dimengerti:Tarian menyambut tamu sering kali berupa pertunjukan bela diri dengan senjata tajam (lihat DISINI http://m-tsyganov.livejournal.com/15072.h tml ).
Perwakilan dari Gorontalo dibawah ini juga menambahkan pernak pernik pernikahan.
Disini sudah tentang “pernikahan, dan para pengantin prianya harus diperlakukan dengan keras!”
Bila perlu ditundukan!
Senjata utama prajurit wanita dari Kalimantan Barat (Disana ada juga pasukan khusus wanita pengawal sultan Pontianak yang bernama Laskar Putri Kemuning) ternyata kipas seperti ini yang mereka buka dan tutup dengan bunyi dan gemertak yang menggentarkan hati :-)
Tapi senjata mereka tidak hanya kipas, mereka juga punya galah yang tidak kalah bagusnya, tapi kita ceritakan itu di lain waktu (semua keindahan di pertunjukan TMII kali ini didatangkan langsung dari Bandung, cerita tentang parade tarian yang diadakan di Bandung beberapa waktu yang lalu belum sempat saya mulai :-( tapi pasti akan saya ceritakan.
Yang di bawah ini perwakilan dari Sumatera Barat:
Jika prajurit wanita minangkabau lewat (bahkan yang masih kecil seperti ini)…
…semua yang hidup akan berlari berhamburan dan semua yang mati akan gemetar ketakutan (lihat juga DISINI http://m-tsyganov.livejournal.com/113287.h tml dalam bahasa Rusia! terutama para penjajah yang lemah seperti ini (pergi dari sini secepatnya!):
Dan mereka memang melarikan diri!
Sayangnya Lombok tidak ambil bagian dalam karnaval prajurit wanita kali ini, tapi beberapa daerah lain di Indonesia ikut ambil bagian dalam karnaval prajurit wanita ini dan penampilan mereka sama sekali tidak mengecewakan, contohnya gadis-gadis perwakilan dari Riau ini mereka dipersenjatai dan memiliki kemampuan menggunakan keris, parang dan tombak:
Posting pertama mengenai karnaval prajurit di TMII bisa dilihat DISINI Highlights: Parade of Traditional Troops-2
Ayo siapa yang berani coba-coba, pikir-pikir dulu sebelum berhadapan dengan mereka, jangan seperti Belanda dan antek-anteknya dibawah ini:
Coba saja macam-macam – mereka akan lawan:
Prajurit Wanita Riau dibentuk pada abad ke-18 dan diberi nama Laskar Cik Puan.
Lampung lagi-lagi mengecewakan – kecuali, Mahkota ini:
Dan ini prajurit wanitanya – waduh! – tidak ada yang spesial, mereka cuma membawa bendera :-(
Tapi mereka mencoba melukiskan peperangan dengan penjajah Belanda pada tahun 1820-1833.
Ya, para prianya mempertunjukan seni bela diri silat
Yang berikut ini perwakilan dari Bengkulu. Sesudah peperangan...
…tambah pernikahan :-)
Waktu istirahat bisa dipakai untuk latihan fisik:
Yang ini juga ada prajurit wanitanya:
Di depan para wanita itu para pria jadi bersemangat dan beratraksi aneh-aneh dengan genderang mereka, benar-benar ajaib: :-)
Saya sudah pernah tulis mengenai tarian Indonesia timur yang terkadang sulit dimengerti:Tarian menyambut tamu sering kali berupa pertunjukan bela diri dengan senjata tajam (lihat DISINI http://m-tsyganov.livejournal.com/15072.h
Perwakilan dari Gorontalo dibawah ini juga menambahkan pernak pernik pernikahan.
Disini sudah tentang “pernikahan, dan para pengantin prianya harus diperlakukan dengan keras!”
Bila perlu ditundukan!
Senjata utama prajurit wanita dari Kalimantan Barat (Disana ada juga pasukan khusus wanita pengawal sultan Pontianak yang bernama Laskar Putri Kemuning) ternyata kipas seperti ini yang mereka buka dan tutup dengan bunyi dan gemertak yang menggentarkan hati :-)
Tapi senjata mereka tidak hanya kipas, mereka juga punya galah yang tidak kalah bagusnya, tapi kita ceritakan itu di lain waktu (semua keindahan di pertunjukan TMII kali ini didatangkan langsung dari Bandung, cerita tentang parade tarian yang diadakan di Bandung beberapa waktu yang lalu belum sempat saya mulai :-( tapi pasti akan saya ceritakan.
Yang di bawah ini perwakilan dari Sumatera Barat:
Jika prajurit wanita minangkabau lewat (bahkan yang masih kecil seperti ini)…
…semua yang hidup akan berlari berhamburan dan semua yang mati akan gemetar ketakutan (lihat juga DISINI http://m-tsyganov.livejournal.com/113287.h
Dan mereka memang melarikan diri!
Tidak ada komentar:
Posting Komentar