Gunung Bromo dengan relief alaminya
latar belakang Gunung Batok
Gunung Semeru nampak di belakang
Perlu tenaga ekstra untuk berdiri di Puncak Bromo. Anda harus mengarungi lautan pasir, mendaki 500 anak tangga, hingga melewati angin kencang yang menerbangkan butiran pasir. Namun, pangalaman itu akan sulit terlupakan!
Siapa yang tidak ingin pergi ke Gunung Bromo? Selain sunrisenya yang terkenal, Bromo memiliki banyak tempat-tempat yang indah. Anda bisa mengarungi lautan pasir yang luas dan mendaki 500 anak tangga hingga berdiri di puncaknya. Seru!
Gunung Bromo termasuk dalam kawasan Taman Nasional Bromo Tengger Semeru (TNBTS), yang berlokasi di Kota Probolinggo, Jawa Timur. Dengan sebagian besar didominasi hamparan padang pasir yang sangat luas, traveler bisa menikmati kombinasi pemandangan antara pesona alam dan budaya masyarakat setempat yang sangat unik.
Hamparan lautan pasir yang sangat luas dan terlukis mozaik-mozaik indah, bisa Anda nikmati sebelum sampai di area Gunung Bromo. Di sana juga dibangun sebuah pura sebagai tempat ibadah penduduk sekitar, yang merupakan Suku Tengger yang beragama Hindu.
Di lokasi tersebut berdiri dengan kokoh Gunung Batok yang turut menghias lautan pasir dan memberi daya tarik tersendiri bagi traveler. Gunung ini sangat unik, dari asal namanya, batok dalam bahasa Jawa berarti tempurung kelapa yang mendeskripsikan bentuk gunung tersebut. Memang, gunungnya menyerupai tempurung kelapa yang tertelungkup.
Dengan permukaan gunung yang memiliki tekstur unik, para wisatawan bisa datang untuk mengambil foto gunung ini yang tepat berada tak jauh dari Gunung Bromo sendiri. Daya tarik lainnya adalah kawah Bromo yang ada di puncaknya. Untuk melihat kawah ini dari dekat, traveler bisa menaiki anak tangga yang menurut warga setempat berjumlah 500 buah anak tangga.
Memang, butuh perjuangan sebelum akhirnya bisa menikmati pemandangan yang menakjubkan di puncaknya. Sebelum menemui anak tangga tersebut, traveler harus menaiki jalur pendakian yang didominasi pasir dan butuh tenaga ekstra keras. Di lokasi tersebut tersaji relief tebing pasir alami yang sangat menakjubkan karena terbentuk kikisan angin.
Saya dan teman-teman memilih untuk kemping di daerah penanjakan, yang memang dikhususkan untuk menikmati pemandangan Gunung Bromo dari puncak bukit. Sehingga kami sekaligus bisa menikmati munculnya matahari terbit, tanpa terburu-buru karena pada tengah malamnya kami sudah sampai di Penanjakan dan mendirikan tenda.
Pada pagi harinya setelah sarapan, barulah kami menuruni bukit untuk menuju kawah Gunung Bromo dengan menyusuri lautan pasir yang luas. Walau sangat jauh dari lokasi mendirikan kemping, namun selama perjalanan kami disuguhi pemandangan yang sangat menakjubkan.
Rasa lelah sudah tak terasa. Sepanjang perjalanan rasanya tak kuasa untuk berhenti menjepret indahnya pemandangan, karena mozaik-mozaik lautan pasir begitu indah dan sangat alami terlukis.
Sesampainya di kaki Gunung Bromo, kami dihadapkan pada trek menanjak dan berpasir lumayan labil, sehingga perlu berhati-hati. Setelah mendaki sampailah dianak tangga, kami beristirahat sejenak melepas dahaga dan bersiap menaiki anak tangga.
Di puncaknya, terdapat kawah yang memiliki diameter yang lumayan besar dengan kepulan asap yang menyembur. Benar-benar ciptaan-Nya yang luar biasa. Perlu menyiapkan kacamata, karena di puncak angin sangat kencang yang menerbangkan butiran pasir. Pada saat itu kami lupa untuk membawa kacamata, sehingga mata kami harus sesering mungkin kami lindungi.
Siapa yang tidak ingin pergi ke Gunung Bromo? Selain sunrisenya yang terkenal, Bromo memiliki banyak tempat-tempat yang indah. Anda bisa mengarungi lautan pasir yang luas dan mendaki 500 anak tangga hingga berdiri di puncaknya. Seru!
Gunung Bromo termasuk dalam kawasan Taman Nasional Bromo Tengger Semeru (TNBTS), yang berlokasi di Kota Probolinggo, Jawa Timur. Dengan sebagian besar didominasi hamparan padang pasir yang sangat luas, traveler bisa menikmati kombinasi pemandangan antara pesona alam dan budaya masyarakat setempat yang sangat unik.
Hamparan lautan pasir yang sangat luas dan terlukis mozaik-mozaik indah, bisa Anda nikmati sebelum sampai di area Gunung Bromo. Di sana juga dibangun sebuah pura sebagai tempat ibadah penduduk sekitar, yang merupakan Suku Tengger yang beragama Hindu.
Di lokasi tersebut berdiri dengan kokoh Gunung Batok yang turut menghias lautan pasir dan memberi daya tarik tersendiri bagi traveler. Gunung ini sangat unik, dari asal namanya, batok dalam bahasa Jawa berarti tempurung kelapa yang mendeskripsikan bentuk gunung tersebut. Memang, gunungnya menyerupai tempurung kelapa yang tertelungkup.
Dengan permukaan gunung yang memiliki tekstur unik, para wisatawan bisa datang untuk mengambil foto gunung ini yang tepat berada tak jauh dari Gunung Bromo sendiri. Daya tarik lainnya adalah kawah Bromo yang ada di puncaknya. Untuk melihat kawah ini dari dekat, traveler bisa menaiki anak tangga yang menurut warga setempat berjumlah 500 buah anak tangga.
Memang, butuh perjuangan sebelum akhirnya bisa menikmati pemandangan yang menakjubkan di puncaknya. Sebelum menemui anak tangga tersebut, traveler harus menaiki jalur pendakian yang didominasi pasir dan butuh tenaga ekstra keras. Di lokasi tersebut tersaji relief tebing pasir alami yang sangat menakjubkan karena terbentuk kikisan angin.
Saya dan teman-teman memilih untuk kemping di daerah penanjakan, yang memang dikhususkan untuk menikmati pemandangan Gunung Bromo dari puncak bukit. Sehingga kami sekaligus bisa menikmati munculnya matahari terbit, tanpa terburu-buru karena pada tengah malamnya kami sudah sampai di Penanjakan dan mendirikan tenda.
Pada pagi harinya setelah sarapan, barulah kami menuruni bukit untuk menuju kawah Gunung Bromo dengan menyusuri lautan pasir yang luas. Walau sangat jauh dari lokasi mendirikan kemping, namun selama perjalanan kami disuguhi pemandangan yang sangat menakjubkan.
Rasa lelah sudah tak terasa. Sepanjang perjalanan rasanya tak kuasa untuk berhenti menjepret indahnya pemandangan, karena mozaik-mozaik lautan pasir begitu indah dan sangat alami terlukis.
Sesampainya di kaki Gunung Bromo, kami dihadapkan pada trek menanjak dan berpasir lumayan labil, sehingga perlu berhati-hati. Setelah mendaki sampailah dianak tangga, kami beristirahat sejenak melepas dahaga dan bersiap menaiki anak tangga.
Di puncaknya, terdapat kawah yang memiliki diameter yang lumayan besar dengan kepulan asap yang menyembur. Benar-benar ciptaan-Nya yang luar biasa. Perlu menyiapkan kacamata, karena di puncak angin sangat kencang yang menerbangkan butiran pasir. Pada saat itu kami lupa untuk membawa kacamata, sehingga mata kami harus sesering mungkin kami lindungi.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar