AC Milan
MILAN -- Sebuah partai persahabatan antara AC Milan melawan klub Divisi 4 Aurora Pro Patria 1919, Kamis (3/1) harus berakhir di menit ke-26 setelah para pemain I Rossonerimelakukan aksi walk-out.
Penyebabnya, tiga pemain Milan yaitu M’Baye Niang, Sulley Muntari and Kevin-Prince Boateng mendapatkan ejekan rasis dari para suporter tuan rumah.
Di pertengahan babak pertama, Boateng yang tengah menguasai bola tiba-tiba terlihat emosi, memungut bola tersebut, dan menendangnya ke arah penonton. Sejenak kemudian, para pemain Milan mengikuti langkah pemain asal Ghana itu keluar lapangan.
Seperti dilansir Sky Italia, kapten Milan Massimo Ambrosini adalah sosok yang meminta rekan-rekannya meninggalkan lapangan. Bahkan pemain seperti Stephan El Shaarawy, penyerang Italia berdarah Mesir, juga menjadi korban rasisme tersebut.
"Kami kecewa dan sedih melihat yang terjadi," kata pelatih Milan Massimiliano Allegri. "Milan bermain untuk menghargai semua pemain. Kita semua harus menghentikan gestur-gestur tak beradab seperti itu," tambahnya.
"Kami memohon maaf kepada fans lain yang telah datang ke sini untuk menyaksikan sebuah partai olahraga yang indah. Kami berjanji akan kembali. Kami minta maaf untuk klub dan para pemain Pro Patria, namun kami tidak bisa membuat keputusan yang lain. Saya harap hal ini menjadi sinyal yang penting," kata mantan pelatih Cagliari itu.
Setelah kejadian itu Milan memutuskan kembali ke Milanello untuk melakukan latihan ringan. I Rossoneri, yang telah mengeluarkan pesan kuat dalam kaitannya melawan rasisme, akan menjalani laga pertama usai Tahun Baru melawan Siena di San Siro.
Di pertengahan babak pertama, Boateng yang tengah menguasai bola tiba-tiba terlihat emosi, memungut bola tersebut, dan menendangnya ke arah penonton. Sejenak kemudian, para pemain Milan mengikuti langkah pemain asal Ghana itu keluar lapangan.
Seperti dilansir Sky Italia, kapten Milan Massimo Ambrosini adalah sosok yang meminta rekan-rekannya meninggalkan lapangan. Bahkan pemain seperti Stephan El Shaarawy, penyerang Italia berdarah Mesir, juga menjadi korban rasisme tersebut.
"Kami kecewa dan sedih melihat yang terjadi," kata pelatih Milan Massimiliano Allegri. "Milan bermain untuk menghargai semua pemain. Kita semua harus menghentikan gestur-gestur tak beradab seperti itu," tambahnya.
"Kami memohon maaf kepada fans lain yang telah datang ke sini untuk menyaksikan sebuah partai olahraga yang indah. Kami berjanji akan kembali. Kami minta maaf untuk klub dan para pemain Pro Patria, namun kami tidak bisa membuat keputusan yang lain. Saya harap hal ini menjadi sinyal yang penting," kata mantan pelatih Cagliari itu.
Setelah kejadian itu Milan memutuskan kembali ke Milanello untuk melakukan latihan ringan. I Rossoneri, yang telah mengeluarkan pesan kuat dalam kaitannya melawan rasisme, akan menjalani laga pertama usai Tahun Baru melawan Siena di San Siro.
Berikut tayangan video kejadian di Busto Arsizio, Lombardy:
Tidak ada komentar:
Posting Komentar