Muhammad Daming Sanusi. TEMPO/Imam Sukamto
Washington - Komentar mengenai pemerkosaan yang dilontarkan calon hakim agung Daming Sanusi tak hanya membuat merah kuping publik Indonesia. Bahkan, di mancanegara, mereka ikut geram dengan lontaran itu.
Hal ini terlihat dari banyaknya komentar yang dilontarkan pembaca terhadap situs-situs besar yang menurunkan berita tentang Daming.
"Daming Sanusi seperti tak memiliki ibu atausaudara perempuan saja," tulis pembaca CNNbernama James. "Dia membuat lelucon? Tidak ada Mahkamah Agung untuk Anda!"
Pembaca lain berinisial sc2pilot menulis pemerkosaan adalah tentang kekuasaan dan kontrol. "Ini adalah ritual yang akan membawa kembali manusia menjadi layaknya hewan," katanya.
Lynda Duke menulis dengan huruf besar, pemerkosaan tak sama dengan seks. "Itu adalah tindakan kekerasan terhadap pikiran, tubuh, dan jiwa. Bersihkan otak Anda!"
Sedang pembaca berinisial Jane Conrad mencoba menengahi diskusi yang sengit di ruang komentar. "Tolong jangan memberikan buruk untuk semua orang. Saya adalah korban, tapi saya percaya sebagian besar orang adalah warga negara yang taat hukum yang baik yang layak," tulisnya.
Yang lain, McBain, menulis komentar satir, "Wow! Anda adalah orang yang spesial."
Di situs Huffington Post, pembaca berinisial Pdwinkie mengomentarinya sebagai pria yang sungguh memprihatinkan. "Stupid! Stupid man!!!" tulisnya.
Berbagai media asing menulis berita soal Daming. Media ternama Amerika Serikat, CNN, misalnya, mengulas lengkap tentang kasus hakim Daming Sanusi mulai dari awal dia berkomentar hingga reaksi publik Indonesia.CNN menyebut, dalam soal pemerkosaan, kemarahan publik Indonesiasama dengan publik AS saat dua calon senator Partai Republik, Richard Mourdock dan Todd Akin, mengomentari perkosaan, hal yang membatalkan pencalonan keduanya setelah publik menanggapinya dengan berang.
Berita CNN soal hakim Daming mendapat sorotan luas publik AS. Selain diunggah 2,3 juta kali, dan di-retweet 745 kali, berita ini dikomentari oleh 585 pembacanya.
s
Tidak ada komentar:
Posting Komentar