Featured Video

Senin, 04 Februari 2013

Susah Menghilangkan Logat Padang Mengenal Whulandary Herman, Putri Indonesia 2013


WAKIL Indonesia yang akan mengikuti ajang Miss Universe tahun ini adalah Whulandary Herman, 23. Pe­rempuan yang lahir di Padang, 26 Juni 1989, tersebut pada Jumat malam (1/2) terpilih sebagai Putri Indonesia 2012. Whulan menggantikan Maria Selena.


Di­temui di lobi Hotel Grand Sahid Jaya, Jakarta, se­telah acara, wakil dari Provinsi Sumatera Barat tersebut se­olah masih belum percaya bah­wa dirinya adalah pemenang ajang tersebut. Ketika nama­nya disebut sebagai peserta yang masuk 10 besar, praktis dia merasakan semakin ba­nyak tekanan dalam kompetisi itu. Di satu sisi, perjalanannya menuju mahkota Putri Indonesia mulai dekat. Di sisi lain, dia harus bisa melewati pen­jurian. Penjurian tersebut disiarkan langsung di televisi.

”Waktu dibilang saya ma­suk 10 besar, lalu mengerucut ke 5 besar, aduh berat banget. Sebab, saingannya kuat. Tapi, ya udah lah, nothing to loose. Do the best,” ujar mahasiswi semester enam Jurusan Ko­munikasi Universitas Para­ma­dina, Jakarta, tersebut.

Dalam babak lima besar, Whulan diminta menjawab pertanyaan Arzeti Bilbina. Arzeti menanyakan, dalam pekerjaan apa pun, selalu ada etika dan profesionalitas. Ma­na yang lebih didahulukan” ”Yang didahulukan adalah eti­ka. Dalam kehidupan sehari-hari, kita harus memiliki etika. Jika demikian, ketika mela­kukan pekerjaan apa pun, akan menguntungkan,” jawabnya.

Lalu, ketika sampai di ba­bak tiga besar, Whulandary dan dua kontestan lain, yakni Cok Istri Krisnanda Widani (Bali) dan Marisa Sartika Ma­la­dewi (Sumsel), mendapat pertanyaan yang sama. Yakni, lambat atau cepat, kita semua akan mengalami perubahan. Namun, apa yang tidak pernah berubah dan bagaimana me­nyikapinya?

Whulan menjawab, yang ti­dak berubah adalah peruba­han itu sendiri. ”Perubahan tersebut harus disikapi dengan bijaksana supaya bisa menjadi orang yang lebih baik,’’ tam­bahnya. Jawaban itu mengan­tarkan dirinya menjadi peme­nang Pemilihan Putri Indonesia 2012-2013.

Whulan sebenarnya tidak asing dengan panggung. Dia adalah seorang model. Sudah biasa berjalan di catwalk. Tapi, malam itu, menurut dia, sa­ngat berbeda. ”Kalau ditanya langsung saja, saya malah bisa jawab lancar. Ini tadi kan musiknya dibikin mene­gang­kan. MC juga nanyanya formal, Anda memilih nomor berapa? Jadi grogi malahan,” ungkap­nya.

Whulan sudah malang me­lin­tang di dunia modeling dan memiliki banyak prestasi ting­kat internasional. Karirnya dimulai sejak usia 13 tahun. ”Karir modeling saya dimulai pada 2002. Di hotel ini. Dan sekarang saya memenangi Putri Indonesia yang karan­tinanya dijalani di hotel ini juga,” urainya.

Pada 2002, Whulan yang masih kelas 1 SMP mengikuti Model Top Indonesia, ajang yang digagas mendiang desai­ner Ramli. Dia mengikuti se­lek­si di Padang dan menang. ”Sa­ya dikirim ke Jakarta, di hotel ini, bersama pemenang-pemenang daerah,’’ kenang­nya.

Dia berhasil menjadi pe­me­nang saat itu. Sebagai pe­menang, Whulan pun dibe­rang­katkan ke Kairo selama tiga bulan untuk belajar modeling. Sepulang dari Kairo, dia kembali ke Padang dan melan­jutkan sekolah hingga tamat SMA. Setelah itu, baru dia me­nyeriusi modeling secara le­luasa. Whulan pindah ke Ja­karta dan melanjutkan kuliah.

Di Jakarta, dia mulai me­ngikuti beberapa event modeling. Diawali dengan Pemilihan Wajah Femina 2008, dia ber­hasil menjadi juara II. Bebe­rapa bulan kemudian, dia me­ngi­kuti ajang International Mo­del of the Year 2009 di Korea. Ajang tersebut diikuti 38 negara. Whulan mengikuti karantina di Negeri Ginseng tersebut. Pemilik tinggi badan 176 cm dan berat 50 kg itu berhasil menjadi juara III dan Best Catwalk.

Tahun berikutnya, dia kem­­­bali mengikuti kompetisi mo­­deling international di Tiong­kok, yakni Asian Top Model of the Year 2010. ”Al­ham­dulil­lah, di situ saya juara I,” ucapnya senang.

Sejak itu, karir Whu­lan dalam dunia mo­deling sema­kin me­ningkat. Dia tidak ha­nya menjadi langganan model fa­shion show para desainer ter­nama tanah air. Tapi, juga memiliki pengalaman men­­jalani pekerjaan di luar negeri seperti New York dan Mala­dewa. Namun, ter­nyata semua itu terasa belum lengkap sebelum men­jadi Putri Indonesia. Sebab, kata Whulan, men­jadi Putri Indonesia adalah impiannya sejak kecil. ”Se­jak kecil saya ingin jadi Putri Indonesia sebe­nar­nya. Mama saya juga me­mimpikan anaknya men­­jadi Putri Indonesia,” terangnya.

Semua saudara kan­dung Whulan adalah pe­rempuan. Ibunya me­ng­inginkan salah se­orang di antara empat anak­nya bisa menjadi ba­gian dari Putri Indonesia. ”Lagi pula, event ini kan sa­ngat terkenal di Indonesia. Perem­puan seusia saya pasti ingin menjadi seperti saya sekarang ini. Menjadi Putri Indonesia. Dan bisa mengikuti ajang Miss Universe mewakili Indonesia,” ucapnya. 


s


Tidak ada komentar:

Posting Komentar