Featured Video

Jumat, 08 Maret 2013

Ini Hadiah Ulang Tahun untuk Jokowi Versi Basuki


Ini Hadiah Ulang Tahun untuk Jokowi Versi BasukiKOMPAS.com/Indra AkuntonoGubernur dan Wakil Gubernur DKI Jakarta, Joko Widodo dan Basuki Tjahaja Purnama mengenakan pin "Aku Cinta Pejabat Jujur". Pin ini diberikan sebagai simbol penghargaan untuk pejabat jujur yang diberikan Tunas Indonesia Raya (Tidar), di Balaikota Jakarta, Kamis (14/2/2013).

Selain sebagai hadiah ulang tahun Jakarta, rencananya seleksi dan promosi jabatan lurah dan camat juga sebagai kado ulang tahun Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo. Hal ini disampaikan oleh Wakil Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama.

"Kami juga berharap pejabat-pejabat memberikan hadiah ulang tahun ke Pak Gubernur. Pak Gubernur kan ultahnya 21 Juni," kata Basuki, di Balaikota Jakarta, Jumat (8/3/2013).
Melalui seleksi dan promosi jabatan, Basuki mengharapkan sudah saatnya lurah dan camat untukblusukan menggantikan posisi Gubernur DKI Joko Widodo. Basuki memiliki target, seleksi promosi jabatan lurah camat dapat dilaksanakan pada hari ulang tahun Jakarta, atau pada 22 Juni. Jadi, hadiah birokrasi yang bersih dan transparan dapat menjadi hadiah ulang tahun Jokowi dan Jakarta.
"Kasih kado ultahlah supaya Pak Gubernur jangan blusukan terus. Nanti di wilayah-wilayah itu ada kloningnya Pak Gubernur," kata mantan Bupati Belitung Timur itu.
Pria yang akrab disapa Ahok itu mengatakan, sistem ini juga memungkinkan warga mengawasi langsung kinerja para pemimpinnya. Selain itu, pejabat yang ingin dipromosikan harus mampu menunjukkan kompetensinya sebagai calon pemimpin. Untuk pejabat yang dimaksud, pengenalan dan pemahaman wilayah dengan segala problematikanya menjadi syarat mutlak.
Saat ini, DKI sedang mengkaji pembayaran tim konsultan seleksi promosi terbuka lurah dan camat. Untuk penyeleksian dan pembuatan sistem, dapat menghabiskan anggaran sebesar Rp 6 miliar-Rp 7 miliar. Selain itu, dalam pelaksanaannya, Basuki juga akan meminta bantuan corporate social responsibility (CSR) dan lembaga bantuan asing, seperti USAID atau AUSAID. Bantuan CSR itu akan dimanfaatkan Pemprov DKI untuk membayar seleksi.
"Saya nanti jualannya begini: Eh, Pak, kita kan mau bikin tes reformasi birokrasi. Tapi, kami tidak punya uang di APBD. Bukan tidak punya uang, tapi tidak mau keluar uang begitu lho. Boleh tidak Anda yang bantu," kata Basuki.
Politisi Partai Gerindra itu menjelaskan, dia sengaja mendahulukan evaluasi dan seleksi promosi jabatan di jajaran lurah serta camat karena mereka adalah pamong terdepan yang mengetahui masalah dan bersentuhan dengan warga. Pamong yang dianggap memiliki kinerja baik tentu akan dipertahankan. Namun sebaliknya, peluang pencopotan menjadi besar untuk mereka yang memiliki kinerja rendah dan buruk.
Seleksi promosi jabatan dilakukan untuk membangun transparansi dalam penentuan jabatan sekaligus menjaring sumber daya manusia sesuai dengan kompetensi masing-masing. Kebijakan ini juga disesuaikan dengan konsep Wakil Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (Wamen PAN RB) Eko Prasodjo yang tertuang dalam surat edaran.


s

Tidak ada komentar:

Posting Komentar