Featured Video

Sabtu, 20 April 2013

PALAI RINUAK MASUK REKOR MURI



Pemkab Agam Sabtu (20/4) ini bakal mencatatkan 7.777 palai rinuak ke dalam rekor Muri (musim rekor Indonesia) dalam sebuah pagelaran di objek wisata Lawang Park Adventur Kecamatan Matur. Pada saat pagelaran juga berlangsung kegiatan para layang yang diikuti oleh pragliding dari 10 negara ASEAN.

Dipilihnya angka 7.777 untuk pencatatan itu mengandung makna, dalam satu palai rinuak terkandung 7.000 ekor rinuak, lalu palai rinuak mengandung 7 rasa, 7 gizi dan nagari penghasil rinuak di sekitar danau sebanyak 7 buah dari 9 nagari yang ada.
Untuk membuat palai, 9 kelom­pok tani peternak selingkar danau sejak Jumat kemarin menyiapkan sekitar 300 kg rinuak untuk dipalai. Tujuan mencatatkan ke rekor Muri untuk memperkenalkan kuliner spesifik masyarakat sekitar Danau Maninjau ke dunia Internasional, di samping mendorong masyarakat untuk mengkonsumsi ikan.
Menurut Kepala Dinas Kelau­tan dan Perikanan (DKP) Kabu­paten Agam Ermanto, rinuak merupakan jenis ikan berukuran kecil, lebih kecil dari anak korek api yang satu-satunya ada di Asia mungkin juga di dunia. Ikannya mengandung minimal 7 gizi dan terbanyak protein, malah disebut-sebut orang Maninjau, siapa yang gemar makan rinuak otaknya cerdas.
Ciri-ciri ikan rinuak berukuran 1-1,5 cm, berwarna putih, bau khas, mempunyai siklus hidup pendek, berkembang tergantung musim, hidup bergerombol. Bagi masyarakat sekitar Danau Maninjau palai rinuak merupakan kuliner kudapan sehari-hari dan barang dagangan yang dijual di warung-warung wisata sekitar danau.
Bahan pembuat palai atau pepes rinuak, bawang merah, cabe merah, jeruk nipis, daun kunik, bawang prei, garam. Bahan itu dibungkus dengan daun pisang, dikukus sekama 15 menit, didi­nginkan, lalu dibakar sekitar 5-10 menit, namun palai rinuak hanya dapat bertahan satu hari satu malam.
Selain rinuak, di Danau Manin­jau terdapat berbagai jenis ikan asli lainnya seperti kailan panjang, barau, bada dan pensi, tetapi kondisinya sedang terancam akibat air danau yang tercemar yang juga diakibatkan pertumbuhan keramba yang pesat.
Namun uniknya rinuak, dalam kondisi demikian malah bertambah banyak, karena pakan ikan yang tertumpah ke dalam danau menjadi makanan tambahan. Saat ini masyarakat sekitar Danau Manin­jau dapat menghasilkan sekitar 200-300 kg/hari, sedangkan harga jualnya berkisar antara Rp10-20 ribu/kg.
Selain dipalai, rinuak juga dapat diolah menjadi keripik, digulai, dibuat peyek, pergedel dan dibuat makanan jenis lain, namun yang sangat disukai adalah palai rinuak.

s


Tidak ada komentar:

Posting Komentar