Featured Video

Kamis, 16 Mei 2013

Indonesia Membahana di Panggung Budaya Jerman


Mahasiswa Indonesia di Leipzig Jerman
Mahasiswa Indonesia di Leipzig Jerman
 Persatuan Pelajar Indonesia (PPI) di Leipzig mendapat kepercayaan dari pemerintah kota Leipzig, Jerman untuk menampilkan kebudayaannya.  

Sae-Bil (Sächsisches Bildungszentrum), sebuah institusi pendidikan dan kebudayaan Jerman, secara khusus mengundang PPI Leipzig untuk menyemarakkan acara yang bertajuk Buhne der Kulturen (Pentas Budaya). Panggung budaya itu didukung penuh oleh pemerintah Jerman dan mendapat sokongan sponsor dari berbagai perusahaan ternama dunia. 

Para pelajar dan mahasiswa itu menampilkan kesenian angklung dan tari Jaipong.  Acara yang diadakan pada Sabtu, 11 Mei 2013 itu berlangsung sangat meriah. Ratusan penonton hadir menjejali Theater der Jungen Welt, Leipzig. 

Acara tersebut juga dihadiri oleh tamu undangan penting dari berbagai negara asing di Jerman dan mendapat perhatian khusus dari masyarakat umum di sana. Beberapa tamu penting  yang hadir di antaranya duta dari Kazakhstan, Turki, Amerika, Rusia, dan Spanyol.  

Selain Indonesia, panggung budaya tersebut diisi oleh penampilan dari Jerman, Kazakhstan, Amerika, Spanyol, Rusia, Italia, dan Perancis. Namun, penampilan Indonesia saat itu yang paling menyita perhatian. Usai tampil, tak henti-hentinya tepuk tangan penonton membahana dan terus menyambung di ruangan berukuran besar itu.  

"Untuk menampilkan permainan angklung itu, kami melibatkan 40 pelajar dan mahasiswa. Angklung tersebut didatangkan langsung dari Indonesia melalui Dresden. Kami memang bukan pemain profesional, tetapi kami telah berlatih dengan sangat baik. Kami sangat senang dengan antusiasme para penonton.", Ardi Mashuri Pinim, koordinator acara pihak PPI Leipzig.

Setelah acara usai, beberapa pengunjung mengungkapkan ketertarikannya untuk mengunjungi Indonesia. Sebagaimana yang disampaikan oleh beberapa orang di bawah ini.

"Saya menjadi penasaran dengan budaya di Indonesia. Saya ingin sekali berkunjung dan menikmati keramahan Indonesia,'' ujar Beatriz Rodriguez, seorang warga Kolumbia yang ikut menikmati pertunjukan itu.

“Saya suka sekali dengan orang Indonesia. Karena itu saya menonton pertunjukan mereka,” kata Jana Kehren, seorang warga Jerman.

“Saya ingin belajar musik tradisional Indonesia. Musiknya unik,” ungkap Clarrisa Herzog, mahasiswa jurusan Etnologi, Universitat Leipzig.
“Melihat respons yang sangat positif, dalam waktu dekat beberapa pihak berencana mengundang kembali PPI Leipzig dalam event-event kebudayaan di beberapa kota lain di Jerman, seperti di Berlin dan Dresden,” papar Nadia Hanum, pengurus PPI Leipzig.
Selain menampilkan kesenian tradisional, dalam kesempatan itu juga dibuka stand promosi pariwisata dan kuliner Indonesia. Acara tersebut berlangsung mulai dari pukul 15.00 hingga 17.00 waktu setempat.

Misi dari acara tersebut, sebagaimana disampaikan oleh Sae-Bil, memberikan kontribusi kepada generasi muda untuk dapat bertemu dengan beragam budaya dan latar belakang yang berbeda agar dapat menumbuhkan rasa percaya diri dan kreativitas dalam diri mereka.

Sae-Bil (Pusat Pendidikan Saxon) berpusat di Dresden. Awalnya lembaga ini fokus pada layanan dan konseling pendidikan. Namun saat ini mencakupi berbagai macam aspek pendidikan, integrasi budaya, dan beberapa proyek lainnya. 

Grup target dari lembaga ini adalah anak-anak dan remaja untuk mengantarkan mereka menjalani kehidupan dan tanggung jawabnya sendiri secara optimal. Lembaga ini sering mengadakan seminar, acara interkultural, promosi budaya, dan acara sosial. Tujuan utamanya ialah turut memberikan kontribusi dan promosi akan sikap toleransi dan saling menghormati antar budaya.


Leipzig, 11 Mei 2013

Kamal Yusuf
Koordinator Acara 
PPI Leipzig, Jerman
kamalinev@yahoo.com

Tidak ada komentar:

Posting Komentar