Featured Video

Sabtu, 07 September 2013

"Kuesioner Kesehatan Reproduksi Jangan Dipelintir"

Direktur Bina Kesehatan Anak Kementerian Kesehatan, Jane Supandi, menjelaskan, pengisian kuesioner yang meminta siswa untuk memilih gambar ukuran alat kelaminnya merupakan upaya agar anak usia remaja mengenal dan memahami organ reproduksinya sendiri. Dengan begitu, mereka bisa deteksi dini bila ditemukan kelainan pada alat vitalnya.


"Sekaligus tentang kesehatan reproduksi. Jadi, mereka bukan belajar dari film porno," kata Jane Supandi dalam perbincangan dengan VIVAnews, Jumat 6 September 2013.
Sedangkan pengisian kuesioner yang dilengkapi gambar organ vital itu, kata Jane, bersifat rahasia. Setelah diisi oleh siswa kemudian dikembalikan kepada guru sekolah. "Form itu diserahkan kepada siswa untuk diisi. Apakah di rumah atau di sekolah," ujarnya.

Sementara itu, Jane mengklarifikasi wacana miring yang berkembang di masyarakat mengenai pengisian kuesioner yang dilengkapi alat vital tersebut. Bahwa form yang disebarkan kepada para siswa itu bukan untuk mengukur alat kelamin, tapi justru upaya kesehatan dalam deteksi dini.
"Tolong persoalan ini jangan dipelintir. Seperti anggota DPR itu juga jangan asal ngomong," tukasnya.

Sebelumnya diberitakan, kuesioner berisi organ vital dari Dinas Kesehatan beredar di sejumlah SMP di Sabang, Aceh. Para pelajar remaja di Bumi Serambi Mekkah diwajibkan menjawab pertanyaan berapa ukuran alat kelamin dan payudara mereka.

Hal ini menimbulkan polemik. Sejumlah anggota DPR meminta Menteri Pendidikan dan Kebudayaan M Nuh, bertindak. Bahkan, Komisioner KPAI Bidang Pornografi dan Napza Maria Advianti menilai pertanyaan-pertanyaan di kuesioner itu tidak relevan dengan permasalahan kesehatan reproduksi anak dan remaja.
"Pendidikan kesehatan reproduksi pada anak dan remaja, seharusnya lebih diarahkan pada pencegahan perilaku seksual yang keliru dan kekerasan seksual," tuturnya.

Maria Advianti yang juga Sekretaris KPAI mewanti-wanti, "Kuesioner yang menampilkan gambar, foto, atau sketsa bagian-bagian alat vital reproduksi tanpa penjelasan yang memadai bisa mengarah kepada pornografi."
s

Tidak ada komentar:

Posting Komentar