Featured Video

Minggu, 19 Juni 2011

Austria Siap Akui Dewan Transisi



ReutersKendaran milik tentara Moammar Khadafy di daerah antara Benghazi dan Ajdabiyah, digempur lewat udara oleh tentara Barat pimpinan Amerika Serikat, 20 Maret 2011. Sekutu terus berdalih serangannya terarah, namun Libya menyatakan, 100 warga sipil sudah tewas selama lima hari gempuran Barat.
WINA, KOMPAS.com - Austria siap mengakui Dewan Transisi Nasional (TNC) Libya, organ politik gerakan oposisi Libya, sebagai satu-satunya wakil negara itu, seorang juru bicara mengumumkan, Sabtu (18/6/2011). "Kami telah mempertimbangkan Dewan Transisi Nasional sebagai wakil sah rakyat Libya," juru bicara pemerintah dan wakil kanselir Alexander Schallenberg mengatakan.   
Ia menambahkan Austria akan menyampaikan masalah itu pada timpalan-timpalannya di Uni Eropa pada pembicaraan di Luksemburg, Senin.   
Menlu Austria Michael Spindelegger sedianya akan mengunjungi markas besar oposisi itu di Benghazi, di Libya timur, pada akhir pekan ini. "Tapi lawatan itu sekarang telah dibatalkan," kata Schallenberg.   
Keputusan untuk tidak melakukan lawatan itu dibuat setelah perusahaan asuransi yang terlibat menilai situasi di Benghazi sangat tidak menentu.   
Langkah Austria untuk mengakui TNC itu merupakan dorongan diplomatik lagi pada pemerintah oposisi setelah tindakan yang sama oleh 12 negara termasuk Inggris, Kanada, Perancis, Jordania, dan AS.   
Pada Jumat, seorang juru bicara di Ottawa mengatakan Menlu Kanada John Baird akan pergi ke Benghazi untuk bertemu dengan anggota-anggota senior TNC.   
Pemerintah Libya meremehkan bantahan oposisi bahwa kedua belah pihak telah mengadakan pembicaraan dan mengecam perang udara NATO, Jumat malam, ketika pemimpinnya Moammar Khadafy dengan menantang berjanji untuk mengalahkan pasukan sekutu itu.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar