Featured Video

Minggu, 19 Juni 2011

Misteri Messi


Lionel Messi. AP/Manu Fernandez
TEMPO Interaktif,  -"Kami bertemu di klub malam Ink. Leo melihat saya menari cumbia, dia tertarik.... Bodyguard-nya lantas mengantar saya ke apartemennya...." Xoana Gonzalez, penari berusia 23 tahun, bercerita detail soal kencannya dengan Lionel Messi. Spesialisasi Xoana adalah menari cumbia, tarian erotis ala Kolombia.


Tak ayal lagi, "pengakuan" Xoana pada pertengahan pekan lalu kontan menjadi santapan media gosip Argentina dan lantas menyebar ke media-media Eropa. Orang yang menjadi subyek pembicaraan adalah Messi, pemain sepak bola terbaik dunia dua kali berturut-turut--dan mungkin tiga kali pada akhir tahun ini--yang dikenal pemalu dan jauh dari gosip miring.

Setelah memastikan trofi Liga Spanyol di tangan, pada akhir bulan lalu Messi sukses mengantarkan Barcelona meraih gelar juara Liga Champions dengan mengalahkan Manchester United 3-1 pada partai final. Penyerang berusia 23 tahun itu juga menyumbangkan satu gol.

La Pulga (si kutu) berhak atas gelar top scorer sekaligus pemain terbaik partai final Liga Champions. Total, dia mencetak 53 gol dari 55 pertandingan untuk Barcelona di segala kompetisi: fantastis.

Messi pulang ke Argentina untuk berlibur sejenak sembari mempersiapkan diri memperkuat tim negaranya pada turnamen Copa America, yang mulai digelar pada 1 Juli nanti. Kali ini Argentina menjadi tuan rumah perhelatan empat tahunan itu. Setelah kesuksesannya bersama klub, Messi mendapat tugas berat mengantarkan Tim Tango menjuarai turnamen antarnegara Amerika Latin itu. Terakhir kali mereka memenanginya pada 1993.

Namun, sebelum tugas negara itu dia tunaikan, Messi mendapat beberapa cobaan berupa gosip-gosip miring. Kisah Xoana sekadar secuil dari gosip seks yang menerpa pemain bertinggi badan 169 sentimeter itu.

Berita "aneh" sudah mengiringi Messi pada hari-hari pertama kepulangannya awal bulan ini. Sebuah media mengabarkan dia dipukul oleh seorang suporter klub Rosario Central di sebuah restoran di Buenos Aires. Orang ini tak suka terhadap Messi, yang mengawali karier di klub Newell's Old Boys, musuh bebuyutan Rosario Central.

Untuk kabar yang satu ini, Leo--panggilan akrabnya--langsung menepisnya. "Saya baik-baik saja, sama sekali tak ada orang yang menyerang saya," katanya. "Saya terkejut oleh kegemparan yang timbul dari kabar itu."

Berita itu belum seberapa dibandingkan dengan cerita Xoana. Harian Libre adalah media pertama yang melansirnya. Judulnya, "Messi Kehilangan Kontrol pada Pesta Kecil di Apartemennya di Puerto Madero".

Di situ ditulis bahwa Messi mengundang beberapa gadis botineras di apartemennya, lantai ke-34 di Menara Chateau, di Puerto Madero, sebuah kawasan elite di Rosario. Tiga pemain nasional Argentina juga datang: dua bersaudara Milito-Diego dan Gabriel-serta Martin Palermo.

Botineras adalah istilah Argentina untuk menyebut gadis-gadis yang gemar mendekati pemain sepak bola bergaji mahal. Ini merupakan konotasi negatif untuk WAGs (wife and girlfriends) di Inggris.

Para botineras yang datang adalah Xoana (mantan kontestan acara televisi Sonando por Bailar), Claudio Ciardone (model majalah Playboy yang pernah dekat dengan Carlos Tevez), Andrea Rincon (model pakaian dalam), Sabrina Ravelli (mantan pacar bintang sepak bola Meksiko, Neri Cardozo), dan Luli Salazar (artis yang berjanji akan berlari telanjang bila Argentina memenangi Piala Dunia 2010).

Tanpa mengetahui detail ceritanya, pembaca Libre bisa membayangkan sendiri pesta apa yang mungkin terjadi dengan para botineras sekelas gadis-gadis itu. Namun sumber beritanya cuma berasal dari Xoana.

Tiga hari setelah berita itu tersebar, pemilik diskotek Ink, Mini Vazquez, membantah cerita Xoana. Oleh Xoana, Ink disebut sebagai tempat pertama dia bertemu dengan Messi. "Messi tak pernah datang ke tempat kami," kata Mini. "Berulang kali saya mengundangnya, karena itu merupakan kehormatan bagi saya dan bisnis saya. Tapi Messi tak pernah memenuhi undangan saya."
Jadi, siapa yang berbohong: Xoana atau Mini?

******

Sampai berita ini ditulis, Messi belum berkomentar soal "pesta seks" itu. Dan sebenarnya memang tak banyak yang tahu soal apa, siapa, dan bagaimana Messi di luar keterampilannya mengolah si kulit bundar. Persoalan kehidupan pribadinya dijaga ketat olah keluarganya.

"Saya tak yakin di luar lingkaran terdekatnya ada orang yang tahu benar soal Messi," kata Cecilia Guardati, koresponden agen berita nasional Argentina. "Dia sangat pemalu, seorang pria yang sangat biasa, tapi memiliki kehidupan yang luar biasa."

Para wartawan koran kuning, yang biasanya punya penciuman tajam soal gosip pribadi sumber berita, bahkan tak tahu bila Messi putus dengan pacarnya, Antonella Raccuzzo. Kabar itu menyeruak cuma gara-gara kakek Messi, Antonio Cuchitini, keselip lidah saat diwawancarai wartawan Argentina.

Di luar sepak bola, hari-hari Messi tersembunyi di mansion mewahnya di Castelldefels, 20 kilometer dari pusat Kota Barcelona. Dia ditemani ayahnya, Jorge, dan kakaknya, Rodrigo. Sementara itu, ibunya, Celia, dan kakaknya yang lain, Matias, lebih sering tinggal di kampung halaman mereka di Rosario.

Keluarga ini menjaga benar privasi anak emas mereka. Walhasil, jarang sekali paparazzi berhasil mencuri foto Messi yang aneh-aneh di luar lapangan. Wartawan tulis juga tak memiliki banyak bahan soal kehidupan pribadi pemain berkaki kidal itu.

Yang banyak diketahui orang adalah Messi sangat gemar bermain PlayStation, hobi yang membuatnya sangat dekat dengan Cesc Fabregas, kapten Arsenal yang juga jebolan Akademi Sepak Bola Barcelona.

Messi hampir tak punya hobi lain. Dia juga tak gemar membaca. Konon, satu-satunya buku yang secara serius dibacanya adalah biografi Diego Maradona. Dan, itu pun tak kelar dikhatamkannya.

Pelatih Barcelona, Pep Guardiola, cuma tertawa ketika dimintai konfirmasi soal buku tersebut. "Siapa yang peduli Leo suka membaca atau tidak," kata Guardiola. "Biarlah setiap orang membaca buku dan biarkan dia bermain sepak bola seperti yang biasa dia lakukan."

******

Biarlah Messi bermain sepak bola untuk menghibur dunia. Soal privasi, dia sendiri yang menentukan. Publik Argentina lebih suka membicarakan peluang Messi dan negaranya memenangi Copa America ketimbang mengulik kehidupan pribadi sang bintang. 

THE DAILY TELEGRAPH | AFP | ANDY M

Tidak ada komentar:

Posting Komentar