Featured Video

Selasa, 13 September 2011

Rendang Pd. Panjang Enak dan Gurih




Rendang




Musriadi Musanif 
SETELAH CNN SURVEI KULINER (1)
Berita Singgalang 7 September tentang rendang paling enak di dunia, menyentakkan industri kuliner di Ranah Minang. Singgalang tak mengada-ada, tapi mengutip dari CNN, televisi berita paling bergengsi di dunia. CNN menempatkan rendang atau randang nomor 1 dan nasi goreng nomor 2. Lalu sate nomor 14. Sate itupun tak lain sate padang.
Karena itu, mulai hari ini, secara acak, suratkabar ini akan menurunkan kisah tentang randang nan lamak bana sangaik itu:

Rendang? Jangan ditanya. Calon jemaah haji provinsi tetangga mau di embarkasi BIM, antara lain, karena rendang. Jika ke luar negeri, sembunyikanlah rendang agak sedikit dalam tas, niscaya di negeri orang bisa makan lamak.
Nenek, ibunda, adik dan kakak perempuan kita adalah koki terhebat di dunia untuk rendang. Para perantau kita dengan rumah makan padang yang menjamur di mana-mana, adalah para “duta besar” kita di negeri orang. Mereka merantau jauh hingga ke negeri orang, termasuk Malaysia.
Disigi dulu randang Padang Panjang: Sejak dahulu, Padang Panjang telah memainkan perannya sebagai kota kuliner yang menjadi standar selera di Sumbar. Banyak menu makanan terhidang di berbagai rumah makan kenamaan di kota berjuluk Serambi Mekah itu, tersedia sejak pagi hingga tengah malam. Penikmatnya berdatangan dari berbagai kota.
“Bukan hanya dari Sumbar, banyak orang yang berkunjung ke Padang Panjang sejak dulu, baik dengan alasan mengantar anak bersekolah maupun alasan sedang melakukan perjalanan, punya pengalaman dan referensi kuliner sendiri-sendiri. Beragam menu tersaji di rumah-rumah makan. Tapi, dari sekian banyak menu tersedia, rendang memang diakui sebagai yang paling enak,” ujar Am, 32, seorang pekerja di sebuah rumah makan terkenal di Padang Panjang kepada Singgalang, Senin (12/9).
Dari pengalamannya bekerja di rumah makan itu sejak masih berusia 18 tahun, sebenarnya bukan hanya rendang yang menjadi pilihan pengunjung rumah makan, tapi pada umumnya semua jenis menu yang berasal dari daging sapi. Kalau orang dari luar daerah, imbuhnya, pada umumnya pasti akan mencicipi rendang yang enak itu, tapi bagi warga daerah-daerah hinterland yang umumnya berkunjung ke pasar Padang Panjang setiap Senin dan Jumat, yang menjadi pilihan mereka adalah gulai gajeboh, tunjang dan dendeng lambok.
Khairul D, 47, salah seorang mantan mahasiswa Padang Panjang asal Sinabang, Aceh, mengaku, dari beberapa kota yang pernah dikunjunginya di Sumbar, rendang padang panjang memang lebih enak. Alasannya pun cukup kuat, selain karena daging sapi berkualitas Padang Panjang, juga adonan bumbunya yang pas.
“Daging asal Padang Panjang itu dikenal gurihnya. Di Padang, banyak orang mencari daging asal Padang Panjang. Bumbu rendang pun banyak yang meraciknya dan dijual dalam bungkus-bungkus kecil. Itu semua saya ketahui, karena saya belajar di kota ini lebih dari sepuluh tahun. Ada beberapa orangtua angkat saya yang mahir sekali meracik bumbunya,” terang Khairul yang kini menjadi staf pengajar di salah satu universitas di Medan.
Lantas, bila sedang tabik salero hendak makan rendang enak itu, kemanakah langkah mau diayunkan bila kebetulan Anda sedang berada di Padang Panjang? M. Dt. Itam asal Rambatan mengaku, Rumah Makan (RM) Gumarang di depan Terminal Kantin, menjadi salah satu pilihan yang jarang dilewatkannya.
“Kalau saya selalu mencari rendang enak itu ke RM Gumarang. Bila kebetulan sudah habis, karena datang sudah agak kesiangan, saya akan cari ke rumah makan lain. Yang rasanya tak jauh beda dengan Gumarang adalah RM Buah Serambi di depan Masjid Raya Jihad. Ada juga RM Delima dan RM Singgalang,” terangnya.
Dari pengamatan Singgalang, sebenarnya rumah makan yang ada di kota hujan itu sudah memiliki menu-menu andalan. Tapi kalau berbicara soal rendang, memang Gumarang masih belum tertandingi. Andai pun Anda memaksakan diri untuk mendapatkan rasa yang sama di tempat berbeda, mungkin dua rumah makan yang ada di rest area Lembah Anai, Kecamatan X Koto, Tanah Datar merupakan alternatif yang paling memungkinkan.
“Kalau yang di dekat air terjun Lembah Anai itu, rendangnya memang enak juga. Tapi karena akses transportasi yang sulit dari Padang Panjang, maka gurih, nikmat dan legitnya rendang Lembah Anai hanya dapat dinikmati oleh mereka yang sedang melakukan perjalanan di jalur Padang-Padang Panjang dengan kendaraan pribadi,” terang sang datuk.
RM Delima memang dikenal memiliki rendang yang enak juga, tapi pamornya masih kalah dibanding dengan RM Gumarang. Bagaimana dengan Serambi dan Singgalang? “Enak juga, rasanya mirip rendang RM Lembah Anai zaman saisuak. Kini sudah tutup. Kalau di RM Singgalang, bukan rendangnya yang ternama, tapi gulai gajeboh panas-panasnya,” tambahnya.
Selain rumah makan yang ada di pusat kota, tepatnya di kawasan pasar Padang Panjang, rendang enak sebenarnya bisa juga ditemukan di RM Pak Datuak dan RM Buah Delima Silaing Bawah, RM Sambalado dan RM Aie Badarun di Aie Angek, RM STM Simpang Monas dan rumah makan di samping kantor pusat PT NPM.
“Pada dasarnya, di rumah makan manapun kita makan rendang di Padang Panjang, semuanya enak-enak dan gurih-gurih. Faktor utama adalah karena kota ini dikenal berhawa dingin. Nah, dingin-dingin begini, ya, enaknya makan. Daging dan bumbu yang menjadi bahan rendang Padang Panjang, menjadi garansi lain yang menyebabkan rendang kota ini tak tertandingi,” komentar Khairul. (*)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar