Featured Video

Jumat, 21 Oktober 2011

Belajar Nyetir, Tabrak Istri hingga Tewas


SURYA/DAVID YOHANESPolisi memeriksa lokasi robohnya tembok yang ditabrak mobil Suroso.
TULUNGAGUNG, KOMPAS.com — Suroso (38) yang baru belajar menyetir mobil berniat memasukkan mobil ke dalam garasi rumahnya di Desa Moyoketen, Kecamatan Boyolangu, Tulungagung. Apes, berniat menginjak rem, namun malah menabrak tembok hingga ambruk dan menimpa istrinya, Katmiatin, hingga tewas, Rabu (19/10/2011) sekitar pukul 21.30 WIB.

Suroso dan Katmiatin dikenal warga sekitar sebagai bos konveksi. Saat kejadian, pasangan suami istri itu baru saja menggelar acara yasinan yang diikuti jemaah tahlil warga sekitar.
Menurut Suroso, pada saat itu mobilnya, Toyota Avanza, terparkir di halaman depan. Seusai tahlil, ia bermaksud memasukkan mobil ke dalam garasi. Lantaran belum lama bisa mengendarai mobil, Suroso mengaku grogi saat hendak memarkir mobil tersebut. Awalnya mobil berjalan biasa dan berhasil masuk garasi.
Namun, saat hendak menginjak rem, Suroso malah salah menginjak gas dalam-dalam. Akibatnya, mobil melaju kencang dan menabrak tembok garasi hingga roboh. Pada saat bersamaan, istrinya, Katmiatin, tengah memasukkan kue-kue sisa acara yasinan ke dalam kantung kresek, tepat di balik tembok tersebut. Seketika Katmiatin tertimpa tembok dan terluka parah.
“Saya gugup, maunya injak rem malah keliru injak gas. Mobilnya loncat dan menabrak tembok, tak tahunya ada istri saya di baliknya,” ceritanya.
Dengan keadaan luka parah di kepala, Katmiatin dilarikan ke RS Bhayangkara Tulungagung untuk mendapat perawatan medis. Namun, karena lukanya terlalu parah, ibu satu anak tersebut akhirnya meninggal dunia.
Menurut salah satu tetangga, Iwan (35), Suroso memang belum lama belajar mengendarai mobil, namun karena sudah merasa bisa, pasutri ini membeli mobil baru warna hitam yang belum juga keluar nomor polisinya.
Saat kejadian, jamaah tahlil baru saja pulang dari rumahnya dan belum juga sampai rumah masing-masing. Hingga saat kejadian, dengan cepat warga kembali berkumpul. “Sebenarnya Suroso belum lincah benar mengendarai mobil. Belum ada satu minggu, dia beli mobil baru,” kata Iwan.
KBO Satresrim Polres Tulungagung, Iptu Siswanto, mengatakan polisi kini tengah mendalami kasus tersebut, untuk mengungkap penyebab kecelakaan tersebut. Apakah memang murni kecelakaan, atau memang sebuah tindakan yang disengaja. Untuk sementara, polisi menyimpulkan kecelakaan ini terjadi karena kelalaian Suroso.
Meski yang meninggal adalah istrinya, Suroso dipastikan akan menjadi tersangka. Hanya saja penyidik belum bisa meminta keterangannya, karena masih dalam kondisi berkabung. Suroso dijerat pasal 359 KUHP, tentang kelalaian yang mengakibatkan orang lain meninggal dunia. “Yang pasti ada kelalaian dalam kasus ini hingga ada korban jiwa. Namun kami juga dalami penyebab lainnya,” tegasnya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar