Featured Video

Jumat, 21 Oktober 2011

Ibu Bansaik, Ayah Bajalan-Kaki Aldo Terus Membesar


Syafrizal

Sesungguhnya paras bocah lelaki ini bisa disebut rupawan, kulitnya pun putih tacelak. Namun ketika penyakit menggerogoti dirinya, semua pesona bocah itu hilang. Wajah bersihnya kini terus mengekspresikan tubuh kecilnya tak kuat lagi menahan rasa sakit yang amat sangat. Satu lagi episode kisah pilu anak manusia.
Aldo Afri Wandi namanya, baru berusia 12 tahun. Penyakit ‘aneh’ yang dideritanya sejak berusia empat tahun, membuat kakinya terus membesar secara tak wajar. Kini bahkan sudah mencapai diameter hampir seukuran paha orang dewasa.
Aldo, si anak malang. Dia terlahir dari keluarga miskin, yang nyaris tak punya apa-apa untuk mengobati penyakit yang membuatnya tak berdaya sama sekali. Jangankan untuk berjalan, berlari, atau bermain dengan riang gembira bersama teman sebayanya, untuk duduk sendiri saja dia tak mampu, hanya tersandar tanpa daya. Bahkan untuk buang air dia harus dibantu ibunya.
Ibunya, Mirgawati (32 tahun), hanyalah seorang wanita yang keseharian menghidupi dua anaknya dengan menerima upah menjemur padi, atau menjadi buruh cuci dan menyetrika pakaian orang. Pokoknya pekerjaan apa saja, asal dapat memberi makan anaknya.
Kisah pilu tak sampai di situ, di tengah derita itu, sang ayah pun pergi tanpa kabar berita. “Sudah setahun ayahnya pergi dengan wanita lain. Sejak itu, jangankan berusaha mengobati anaknya, bertanya keadaan anaknya saja tak pernah lagi,”kata Mirga lirih.
Mirga yang tinggal di Jorong Balai Satu, Nagari Paninjauan Kec. X Koto Tanah Datar ini kepada Singgalang, Kamis (20/10) menuturkan, penyakit Aldo ini sudah terlihat sejak umurnya empat tahun. Gejala awalnya, kakinya membengkak tanpa sebab, dan makin lama makin membesar.
“Saya sudah berusaha mengobati, baik lewat obat kampung atau ke rumah sakit. Tapi tidak ada perobahan, malah semakin membesar. Saya hanya bisa menangis melihat anak saya, kalau rasa sakitnya datang. Dia tersiksa sekali,”ujar perempuan itu.
Karena penyakit itu pula, Aldo kini sama sekali tak bisa bersekolah. Bagaiman mau sekolah, untuk duduk saja Aldo tak bisa lagi. belum lagi rasa sakit yang harus ditahannya. Seharusnya kini Aldo sudah duduk di kelas lima SD.
Mirga kini hanya bisa berharap, ada dermawan yang mau membantu pengobatan anaknya. Menurutnya, anaknya yang pertama sudah meninggal juga karena penyakit ini. Bahkan, kini adik sepupu Aldo yang berusia tujuh tahun juga menunjukan gejala penyakit yang serupa dengan Aldo.
Hasil diagnosa medis sementara, Aldo mengidap penyakit Dispro porsi otot etermis. Namun, stadium penyakit Aldo sudah mencapai taraf kronis, dan perlu penanganan medis yang komplit.
Kabar baiknya, derita Aldo ini mendapat perhatian dari Pemerintah Nagari Paninjauan, dengan mengajukan proposal bantuan kepada Pemkab Tanah Datar. Hasilnya, Pemkab Tanah Datar cepat tanggap merekomendasikan agar Aldo diberi tindakan medis di Rumah Sakit Umum Padang Panjang, dengan biaya ditanggung Pemkab Tanah Datar.
Tapi, agar penanganan Aldo bisa lebih intensif dan detail, pihak RSU Padang Panjang memberi rujukan agar penanganan Aldo diteruskan ke RSUP M.Jamil Padang.
“RSU Padang Panjang memang memberi rujukan agar Aldo bisa dirawat di RS M.Jamil Padang. Rencananya Senin besok (24 Oktober) dibawa ke Padang,”kata Mulyani, Kaur Ekonomi dan Kesra Nagari Paninjauan.
Semoga Anda yang berpunya, juga tergerak hati untuk membantu Aldo. (*)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar