Featured Video

Jumat, 14 Oktober 2011

Dahsyatnya Sebuah Isu


Jangan anggap remeh sebuah isu. Kabar burung yang tak jelas kabarnya itu, bisa membuat keadaan yang tenang jadi kacau. Bahkan, ketika isu itu menimpa simbol-simbol negara, pihak istana bisa marah.
Diwartakan Singgalang kemarin, sebuah pesan singkat di Jakarta menghebohkan. Presiden Susilo Bambang Yudhoyono disebut sakit dan menjalani operasi jantung gara-gara ribut mengenai perombakan kabinet.
Staf Khusus Presiden Bidang Komunikasi dan Informasi Heru Lelono mengatakan berita itu sama sekali tidak benar.
Berawal dari isu, kabar sakitnya SBY juga jadi berita sebuah harian di Jakarta. Jadi, makin gundah-gulana istana gara-gara diisukan presiden sakit.
SBY dalam kondisi sehat, dikemukakan berbagai pihak, termasuk Aburizal Bakrie, selain juru bicara istana.
Betapa dahsyatnya sebuah isu di negeri. Dalam situasi politik yang tak menentu, kabar burung dapat memperunyam keadaan. Selama ini, isu terlanjur menjadi kebiasaan di negeri ini.
Satu hal yang patut dicatat, selama ini Presiden SBY terlalu proaktif dengan isu. Hal-hal kecil yang tak jelas ujung pangkalnya, dia tanggapi. Padahal, isu itu bukan kapasitas presiden untuk menjelaskannya.
Lantaran presiden sering menanggapi isu, maka muncul pula pihak lain yang merasa senang jika presiden susah dengan isu. Berulang kali presiden tampil di layar kaca menjelaskan berbagai macam isu dan sekaligus membantahnya.
Dahsyatnya isu jelang pergantian kabinet merupakan hal biasa. Sebab, pergantian kabinet itu tak terlepas daru berbagai tekanan. Dalam kondisi itulah, lahir isu tak sedap yang menggambarkan presiden sedang dalam kondisi tak tak stabil.
Simbol-simbol negara tak boleh dijadikan bahan isu. Sebagai warga negara, bagaimanapun presiden harus dihormati. Isu itu jika dtlean dengan mentah-mentah, bisa fatal akibatnya. Apalagi yang diisukan itu seorang kepala negara.
Hanya saja, pihak istana jangan kontraproduktif menanggapi isu. Membantah isu, cukup dengan tampilnya presiden di depan publik, tanpa harus membicarakan lagi konteks isu yang terlanjur berkembang.
Bila hanya juru bicara yang tampil, justru akan menambah kecurigaan. Bila SBY tampil segar, maka rakyat tak percaya jika diisukan kepala negara sakit. Artinya, banyak berbuat untuk menepis kabar burung.
Negeri ini juga aneh. Masyarakat justru percaya isu daripada keterangan resmi. Ke depan, jangan lagi simbol negara dipermainkan. Pemerintahan harus berwibawa. Kalau kita tak menghormari negeri sendiri, siapa lagi yang diharapkan. (*)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar