Featured Video

Jumat, 14 Oktober 2011

Sebanyak 85.233 Jiwa di Jalur Bahaya Marapi


KEPALA BNPB KUNJUNGI TANAH DATAR
Tanah Datar, Singgalang
Sekitar 85.233 jiwa yang bermukim di 27 nagari yang tersebar dalam tujuh kecamatan di Tanah Datar, berada di jalur bahaya letusan Marapi. Sampai kemarin, gunung itu telah meletus 94 kali dan gempa 697 kali.
Jumlah warga yang terancam dampak letusan itu, belum termasuk warga Agam, Bukittinggi, dan Padang Panjang. Untuk itu, masyarakat perlu dilatih selalu siaga dan waspada menghadapi kondisi terburuk.
“Berbeda dengan gempa dan tsunami, bencana yang diakibatkan gunung api masuk kategori slow on set, artinya bisa dibaca tanda-tandanya. Kami sangat memujikan, Pemkab Tanah Datar telah melakukan langkah-langkah pencegahan dan tindakan antisipasi yang sesuai prosedur undang-undang dan ketentuan BNPB,” ujar Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), Syamsul Maarif, Kamis (13/10), di Posko Lapangan Penanggulangan Bencana Marapi, kawasan Mapolsek Koto Baru.
Lantaran tanda-tandanya yang bisa dideteksi itulah, Syamsul berprinsip, manusia yang ada di jalur bahaya Gunung Marapi (2.891 mdpl) harus dipersiapkan menghadapi kondisi terburuk sekalipun. Sementara peralatan yang dipersiapkan, tegasnya, dalam konsep kebencanaan hanyalah merupakan pendukung sistem yang telah dipersiapkan oleh manusianya.
Syamsul meyakini, di tempat mana pun manusia dan daerahnya sudah siaga bencana, maka bencana itu tidak akan menghampirinya. Kelengahanlah, tegasnya, menjadi penyebab bencana bisa menelan korban jiwa yang tidak diharapkan.
Di samping mengalokasikan anggaran yang memadai untuk mitigasi, pencegahan dan bantuan bencana, setiap institusi yang ada di lingkungan pemkab/pemko juga diminta untuk mengalokasikan anggaran dan rencana kontijensi (tak terduga).
“Dalam konteks kebencanaan, rencana tak terduga kerap menyerap dana lebih besar daripada dana terduga,” tekannya.

Siaga darurat
Bupati Tanah Datar M. Shadiq Pasadigoe dalam eksposenya pada pertemuan yang dihadiri Deputi Kepala BNPB Dody Ruswandi, Wakil Gubernur Sumbar Muslim Kasim, unsur muspida Tanah Datar, jajaran pertolongan kebencanaan Tanah Datar, Padang Panjang dan Agam, menyatakan, sejak letusan pertama Gunung Marapi pada 3 Agustus 2011, Pemkab Tanah Datar menyatakan Gunung Marapi dalam status siaga darurat.
“Kalau menurut pihak berkompeten di bidang kebencanaan gunung api, statusnya Waspada Level II, maka Pemkab Tanah Datar menetapkannya siaga darurat. Semua persiapan untuk mengantisipasi kemungkinan jatuhnya korban sudah mesti dilakukan. Hingga kini, telah tercatat 163 kali semburan abu vulkanik yang dikeluarkan Gunung Marapi. Statusnya pun masih tetap siaga darurat,” tegas Shadiq.
Selain telah mendatangkan kerugian yang cukup besar terhadap tanaman pertanian dan peternakan milik warga Tanah Datar, aktifitas Gunung Marapi tahun ini juga telah meningkatkan jumlah penderita gangguan pernafasan akibat abu vulkanik. Pada Agustus 2011, terdapat 1.123 pasien gangguan pernafasan yang berobat ke Puskesmas di daerah jangkauan abu vulkanik, sementara September 2011 tercatat 542 orang. (211)



Kondisi Gunung Marapi
Gempa tektonik jauh 176
Gempa tektonik lokal 29
Gempa vulkanik A 33
Gempa vulkanik B 315
Tremor 10
Tormelo 37
Letusan 94
Jumlah 697

Warga kena ispa 1.665
sumber: BPBD Tanah Datar

Tidak ada komentar:

Posting Komentar