Featured Video

Selasa, 11 Oktober 2011

Terus Rusuh, Siswa di Puncak Papua Dievakuasi


Mobil yang dibakar massa di Ilaga, Puncak, Papua (Antara/ Spedy Paereng)

VIVAnews -- Rusuh antar dua kubu warga gara-gara proses Pemilukada mengakibatkan sejumlah sekolah di Kabupatan Ilaga Puncak Papua lumpuh.  Kondisi ini terjadi hampir tiga bulan.

Sekolah dan rumah guru dijarah. Para siswa ikut berperang bersama orang tuanya.


Untuk menyelamatkan para siswa, Pemerintah Kabupaten setempat berencana memindahkan mereka ke kabupaten terdekat. "Sudah hampir tiga bulan tidak ada aktivitas sekolah, karena konflik berkepanjangan. Sejumlah sekolah dan rumah guru dijarah serta dibakar. Lantas, anak-anak ikut berperang bersama orang tuanya. Kondisi ini tentu tidak wajar, sehingga kami berencana memindahkan para siswa ke daerah lain, agar bisa melanjutkan sekolah kembali," ujar Penjabat Bupati Puncak, Decky Wambrauw, Selasa 11 Oktober 2011.

Lanjutnya, Pemerintah kabupaten melalui dinas pendidikan dan pengajaran, sebenarnya sudah turun ke lapangan menemui orang tua dan siswa-siswa, mengimbau mereka menghentikan konflik. Namun, upaya itu belum berhasil. Alternatifnya, mereka akan memindahkan siswa ke sekolah kabupaten terdekat.
"Ini sudah tidak baik lagi bagi perkembangan anak-anak, terlalu lama tidak belajar. Kami berinisatif menitipkan mereka ke sekolah di wilayah terdekat, seperti Timika dan Nabire, khususnya siswa di bangku akhir," ujar Bupati.

Bupati mengakui, sejumlah guru di sekolah-sekolah yang lumpuh itu memilih mengungsi ke luar kabupaten Puncak. "Perang antar kedua kelompok masih masih terus terjadi, membuat sebagian besar warga, dan juga guru ke luar dari Puncak, sehingga Puncak benar-benar lumpuh," dia menambahkan.

Sejauh ini, berdasarkan data, rusuh di Ilaga berdampak pada 18 sekolah, 500 siswa dari tingkatan dasar hingga lanjutan, dan 80 guru.

Seperti diketahui, rusuh terjadi di Ilaga pada Minggu 31 Juli 2011. Saat itu 17 warga tewas. Jumlah itu pun belum final. Saat ini dilaporkan lebih dari 20 orang tewas. Kerusuhan itu dipicu oleh proses Pemilukada Kabupaten Puncak yang saat ini sedang berlangsung. Dua tokoh setempat yang bersaing, Elvis Tabuni dan Simon Alom, ikut dalam proses itu.(np)

Laporan Banjir Ambarita| Papua
• VIVAnews


BERITA TERKAIT


Tidak ada komentar:

Posting Komentar