Featured Video

Selasa, 29 November 2011

Banjir di Rao Rusak Rumah dan Sawah


PASAMAN, Banjir bandang melanda kampung Beringin Kapeh Jorong IV Beringin Nagari Langsek Kodok Kecamatan Rao Selatan, Kabupaten Pasaman, Senin (28/11). Akibatnya, dua rumah, puluhan kolam ikan, ratusan hektare kebun dan persawahan warga rusak.

Wali Nagari Langsek Kodok Iskandar bersama rombongan kemarin meninjau musibah itu. Ia menyebutkan bahwa banjir bandang tersebut telah merusak rumah Nursen (70) dan Yesi (34).
Kejadian banjir tersebut ungkap Is­kandar berawal saat hujan mengguyur dae­rah Pasaman khususnya Pasaman bagian utara yakni Kecamatan Panti, Duo Koto, Padang Gelugur, Rao dan Rao Selatan. Sejak pukul 22.00 Wib Minggu (27/11).
Hujan tersebut secara terus menerus turun hingga pukul 03.00 WIB yang kemudian mendatangkan banjir bandang.
Rumah warganya yang dilanda banjir tersebut yakni bagian pagar dan teras rumahnya.  Sementara persawahan warga yang rusak sekitar  50 hektare.  “Padinya sudah mengu­ning, tinggal menunggu panen saja lagi,” kata Iskandar.
Sawah yang siap dipanen itu terancam gagal karea padinya sudah roboh dilamun banjir bandang tersebut. Selain padi, tanaman jagung juga banyak yang rusak akibat banjir itu.
Sedangkan kolam ikan menga­lami kerugian karena ikannya banyak yang lepas keluar, serta ampang kolam rusak.
Menurut  Iskandar, pembalakan liar juga memberikan andil terjadinya banjir bandang ini. Karena itu, Ia meminta kepada dinas terkait terutama dinas kehutanan untuk menertibkan penebangan kayu yang tidak punya izin tersebut.
Iskandar juga berharap perhatian pemerintah daerah atas musibah yang menlanda nagarinya tersebut.
Tanjung Betung
Hujan sepanjang malam Minggu itu, juga mengakibatkan banjir di nagari Tanjung Betung masih Keca­matan Rao Selatan tepatnya di Jorong Tanjung Betung dan Ram­bahan. Di Tanjung Betung banjir merendam perumahan warga serta bangunan pemerintah seperti sekolah dasar dan Puskesmas pembantu serta ratusan hektar persawahan dan puluhan kolam ikan masyarakat.
Dari pantauan Haluan di sana, banjir setinggi paha orang dewasa itu memasuki perumahan warga. Warga terpaksa mengungsikan barang-barang milik mereka ke tempat yang lebih tinggi. Barang-barang tersebut diantaranya peralatan elektronik, pakaian dan gabah yang sudah kering dan siap ditumbuk. Para guru dan pegawai yang biasanya melintasi jalan di sana terpaksa harus mendorong kendaraannya karena mati tergenang air.
Masyarakat khawatir, karena setiap saat banjir selalu menghantui mereka, apalagi di Jorong Ram­bahan, tidak hanya banjir yang mereka takuti, arus sungai yang besar juga mencemaskan mereka.
Banjir Padang Pariaman
Ratusan rumah di Batang Anai, Padang Pariaman juga terendam banjir. Di antaranya terdapat di Nagari Kasang, berada Komplek Perumahan Bumi Kasai. Di lokasi itu 420 unit rumah terendam. Ketinggian air mencapai sekitar satu meter lebih
Selanjutnya banjir di Nagari Kapating terdapat di daerah Karang Pauh sebanyak 4 unit terendam ketinggian air selutut orang dewasa, daerah Batang Sariak 12 unit rumah terendam.
“Kemudian Nagri Sungai Buluah sebanyak 40 unit rumah ketinggian air mencapi satu meter lebih,” kata Camat Batang Anai Syafrion.
Menurutnya, banjir yang melanda empat nagari itu disebabkan meluap air sungai ke jalan raya serta meng­genangi rumah warga.
Tim SAR gabungan telah men­datangi lokasi banjir yang terjadi di empat nagari yang berada di Kabu­paten Padangpariaman. “Tim SAR mendirikan tenda darurat serta mem­bantu warga untuk evakuasi,” katanya.
Bupati Padang Pariman Ali Mukhni bersama Dinas Sosial serta Kepala BPBD juga telah melakukan peninjuan ke lokasi banjir. “Warga yang rumah te­rendam banjir telah diberikan bantuan oleh pemerintah berupa makanan serta minuman ditenda darurat,” lanjut camat. (h/ndi/ant)HALUAN 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar