Featured Video

Selasa, 29 November 2011


M Iskandar Meninggal Bersama Putrinya
Tribun Kaltim/Fachmi Rachman
                                                                   Siti Jariyah, ibu korban, mengenali foto jenazah anaknya, M Iskandar.

TENGGARONG - M Iskandar ditemukan tewas dalam tragedi ambruknya Jembatan Tenggarong. Minggu (27/11/2011) sekitar 21.15, jasad Iskandar ditemukan mengapung di Sungai Mahakam oleh Tim Rescue Boat Kantor SAR Balikpapan, sekitar 500 meter dari lokasi ambruknya Jembatan.

Mayat korban segera dibawa ke kamar mayat Rumah Sakit Umum AM Parikesit. Tadi malam, Ketua DPRD Kaltim sekaligus Ketua DPD Golkar Kaltim Mukmin Faisal, Bupati Kukar Rita Widyasari dan Wakil Bupati Ghufron Yusuf melihat langsung mayat korban di Kamar Mayat.
"Saya akan memastikan mayat yang ditemukan tim Sar yang bernama Iskandar adalah benar teman saya," tutur Rita sebelum menengok jasad korban. Rombongan pejabat masuk ke kamar mayat ditemani keluarga korban. Sekitar 15 menit, para pejabat keluar ruangan.
"Mayat itu memang Iskandar yang saya kenal. Ini dipastikan dari kaus oranye yang dipakai serta cincin yang dikenakannya," ujar Rita saat keluar ruangan. Kaus oranye yang dikenakan korban kini disimpan sang istri.
"Saya mengenalnya karena dia timses saya. Tapi saya lebih mengenal akrab dengan istrinya. Maklum, rumah saya dan istrinya bertetanggaan di Jalan Melati Tenggarong," ujar Rita.
Dia mengenal korban sebagai pribadi yang baik dan tak banyak bicara. Rita juga mengaku kehilangan teman terbaiknya. "Saya susah bicara," ujar Rita.
Siti Jariyah, ibu korban, mengaku sedih ditinggal putra tercintanya. Dia mengaku tidak memiliki firasat apapun sebelumnya. "Saya terakhir ketemu sekitar seminggu lalu. Tiba-tiba dia datang memberi saya uang belanja karena mau ke Banjarmasin. Ternyata, dia tidak jadi ke Banjar," ujar ibu korban.
Saat kejadian, korban membawa istri dan putrinya jalan-jalan ke mal di Samarinda mengendarai motor. Saat pulang dan melintasi jembatan, motor yang ditumpangi tercebur ke sungai akibat jembatan ambruk. Korban dan istri sempat diselamatkan oleh perahu. Namun, korban melihat Cinta, putrinya tenggelam sembari melambaikan tangan.
Korban langsung terjun lagi ke sungai untuk menolong putrinya. Namun, arus sungai mahakam yang cukup deras membuat korban tenggelam bersama putrinya. Korban dikenal sebagai Manajer Umum di Harian Koran Kaltim. Bambang, seorang wartawan, mengaku kehilangan pimpinannya itu. "Saya menjulukinya si oranye.
Karena almarhum sering mengenakan atribut berwarna oranye, mulai kaus, topi, sepatu bahkan cincinnya bermata oranye," ujarnya. Bambang mengenal korban sebagai sosok yang baik dan pendiam. Dia berharap keluarga yang ditinggalkan diberikan kesabaran dan ketabahan. Selamat jalan si Oranye...! Selamat jalan Iskandar...! (*)

Editor: Harismanto  |  Sumber: Tribun Kaltim   

Tidak ada komentar:

Posting Komentar