Featured Video

Jumat, 02 Desember 2011

20 Persen Masyarakat Sawahlunto Masih Miskin


SAWAHLUNTO, Peringatan Hari Jadi Kota (HJK) Sawahlunto ke-123 dirayakan dengan kegiatan seni budaya lokal dan kegiatan kemasyarakatan lainnya. Pada acara puncak, dilaksanakan Sidang Paripurna Istimewa DPRD Kota Sawahlunto di Gedung DPRD, Kamis (1/12) pagi.

Siangnya juga dilakukan upacara khusus penghormatan pahlawan nasional Prof. DR Moh. Yamin, SH di Talawi. Kegiatan ini dihadiri Gubernur Irwan Prayitno, mantan Guber­nur Sumbar Azwar Anas, Ketua Dewan Kehormatan PWI Tar­man Azzam, beberapa anggota DPRD, tokoh masyarakat Sawahlunto, walikota, wakil walikota, Ketua DPRD, dan beberapa kepala SKPD di lingkungan Pemko Sawahlunto.
Walikota Amran Nur me­ngatakan, pihaknya akan terus menekan angka kemiskinan di Kota Sawahlunto dengan kegia­tan ekonomi kerakyatan yang membumi. Saat ini masih ada sekitar 20 persen masyarakat Sawahlunto yang berada di bawah garis kemiskian atau 16.000 jiwa.
Walikota menargetkan pada tahun 2013 angka kemiskinan di Kota Sawahlunto menjadi 1 persen. Momentum 123 tahun Hari Jadi Kota  Sa­wahlunto, dijadikan sebuah tekad untuk berusaha lebih baik lagi di masa-masa mendatang.
Gubernur Sumbar Irwan Prayitno menyampaikan pula, momentum peringatan HJK Sawahlunto ke-123 ini, agar menjadi semangat peningkatan pembangunan di daerah ini.
Gubernur mengaku bangga karena kematangan dan inovasi yang telah dilakukan Walikota Amran Nur dan jajarannya membangkitkan kembali Kota Sawahlunto yang dulu terkenal dengan tambang batu baranya, kini menjadi kota wisata yang sangat baik untuk dikunjungi semua orang.
“Kekawatiran kita dulu, akibat berhentinya tambang batu bara di Sawahlunto, kota ini akan menjadi kota mati. Na­mun kita melihat hari ini kemajuan dan kehidupan kota tetap bergairah dengan kegiatan pembangunan yang dilakukan seorang Amran Nur,“ ung­kapnya.
Pujian atas keberhasilan Amran Nur juga disampaikan tokoh masyarakat yang juga mantan Gubernur Sumatera Barat Azwar Anas. “Saya salut dengan Wali Kota Sawahlunto yang mampu membangun ekonomi masyarakat,” katanya.
Ia menyebutkan, sepuluh tahun sebelumnya, angka ke­miskinan di Kota Arang ter­sebut lebih dari delapan persen, dan saat ini menurun drastis menjadi 2,14 persen. Hal terse­but tercipta karena pim­pinan daerah dengan masya­rakat bersatu dalam memba­ngun ekonomi Selain itu, juga karena kekuatan visi dan misi kota serta fokus dalam mene­rapkan dan memilih ikon tersendiri dalam pembangunan. (h/dil)HALUAN 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar